Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Petualangan Manuk Dadali: Prahara di Nusantara (15-Tamat)

8 Mei 2022   15:35 Diperbarui: 8 Mei 2022   15:39 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berjarak ratusan meter dari kandang mereka ada kandang aneka spesies makhluk lain. Suaranya begitu ramai saling bersahutan, bercampur jeritan minta tolong, kesakitan.  Rupanya area yang begitu luas itu menjadi taman hiburan bagi penghuni planet entah di mana, terutama bagi anak-anak mereka. 

Epilog Tiga : Catatan Kanaya

30 Juni 2445----Kami bersiap Menuju Kuantum X, planet nenek moyang Yura sahabatku.  Kunihiro dan Sari Okano memberikan informasi yang mereka tahu tentang planet itu dan kami kembali harus menggunakan kecepatan cahaya untuk memotong waktu perjalanan.  

Awak kami bertambah tidak saja Farid, tetapi seorang bule yang tadinya musuh kami bernama August untuk diantar pulang ke Planet Genesis sesudah perjalanan ke Kuantum X. 

Kami membuktikan bahwa  lebih jauh bahwa kami bangsa yang  bukan saja penjelajah laut tetapi juga penjelajah angkasa. Dengan mengantarkan August, Kami ingin membutikan  bangsa yang cinta damai dan siap menolong bangsa mana pun.  Asalkan mereka tidak menginjak harkat dan martabat  kami sebagai bangsa Indonesia dan umat manusia.

Hiyang, demikian kami menyebut alien yang menjadi sekutu kami mengingatkan jangan serampangan singgah di planet asing. Hiyang menyebut ada ada beberapa kelompok alien yang berbahaya bagi manusia.  

Pertama, mereka sebut saja sebagai  Kolektor punya teknologi dan fisik yang di atas manusia. Mereka suka menaklukan spesies lain dan menjadikan koleksi mereka sebagai taklukan.  Mereka paling berbahaya, namun sejauh ini ada kesepkatan dengn Hiyang tidak akan mengambil manusia di koloni yang berada dalam pengawasan Hiyang, termasuk Bumi.  Setelah kedua bangsa alien itu berperang untuk berapa lama. 

Kedua, peternak. Alien yang berburu sejumlah spesies untuk dihisap darahnya. Namun yang paling favorot adalah manusia.  Mereka menangkap manusia, kemudian diternakan seperit manusia menternakan sapi perah untuk diambil susunya. Teknologinya masih di bawah manusia, tetapi mereka secara fisik lebih kuat dan gesit karena mampu terbang. Manusia menyebutnya sebagai vampir.  Hanya saja mereka kerap melakukan pelanggaran, bahkan di planet Hiyang sendiri di mana sejumlah manusia dilindungi di semacam suaka.  Berbahaya bagi manusia dalam kelompok kecil.

Ketiga, yang mungkin kami hadapi nanti di Kuantum X, yang disebut Transplantor. Alien yang gemar melakukan eksprimen terhadap makhluk lain untuk dibuat makhluk jejadian. Otak manusia dipindahkan ke tubuh mahluk lain atau sebaliknya.  Atau mereka memasukan sesuatu ke dalam tubuh mahluk lain untuk eksperimen persis seperti manusia melakukan percobaan pada tikus, kera atau kelinci.      

Kini  kami siap  menempuh perjalanan baru, menemukan peradapan baru diaspora manusia sesudah malapetaka di Bumi, bahkan mungkin juga mahkhluk lain. Saya Kanaya dan ini catatan saya. (Tamat  Episode Parahara di Nusantara) 

Irvan Sjafari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun