Alternatif lain martabak cairo yang langsung disantap Bagus, Purbaendah, dan Subarja. Â Resepnya kata Ciciek didapat dari perpustakaan, berasal dari sebuah restoran di Malang waktu masih ada di Bumi.
Sementara Kanaya, Zia dan Yura menyukai bebek goreng Madura. Farid pun mengikuit apa yang dimakan Zia. Robin memilih sate kambing dengan bumbu kecap. Â
"Aku baca di perpustakaan Titanium, kuliner ini ada di Kota Malang zaman nenek moyang?"
"Iyaaa...aku koleksi resep kuliner di Malang, Batu dan Surabaya yang diwariskan turun temurun," papar dia.
Sebagai hidangan penutup Ciciek menyajikan aneka buah potong. Â Setelah makan Farid memperlihatkan gambar virtual pada Zia.
"Bunda meninggalkan beberapa gambar untuk aku, Kak Zia. Ini gambar Bunda dengan Paman Sono waktu di Ranu Kumbolo dan di pantai Timur Kejora. Aku simpan di blog aku," katanya.
"Wah, kamu punya blog virtual juga?" tanya Raya tertarik. "Aku kenal Sono ini. Namanya Suryo Sasono, dari mentor aku di pencinta alam dan kenal seluruh Nusantara."
"Mmmh, iya. Mas Sono.  Dia bertapa  di Ranu Kumbolo.  Dia memelihara beberapa ekor bebek dan punya pondok kecil," ucap Ciciek.
"Esentrik?" tanya Zia. "Di Titanium ada namanya Kang Yusuf Mudasir menyepi di gunung. Panggilannya Kang Ucup. Dia gemar memotret  dan kerap menemui bahaya di luar daerah koloni."
"Kau kenal dia?" tanya Bagus.
"Iya gondrong seperti orang bernama Sono ini. Â Dia berapa kali jadi pemanduku."