Sebuah robot jatuh terhempas menimpa tembok dan meledak. Â Seorang serdadu lawan yang baru saja mendarat langsung dihajar seorang serdadu Nusantara, dia terjengkang mati. Â Penutup kepanya lepas, wajahnya bule.
Letnan Robin pun keluar dengan senjata high voltasenya yang disembunyikan dalam ransel. Dia juga memakai perisai. Ketika ditembak dia berlindung di perisai. Kemudian membalas menembak sebuah robot korslet dibuatnya dan berasap. Â Seorang serdadu lawan juga kejang-kejang hangus dan kemudian tewas. Â
Tetapi tiga serdadu Mayor Hadi dibuat terkapar hangus oleh pistol laser. Â Seorang serdadu lagi dibuat mereka tewas dan sebuah robot lagi hancur. Â Tapi lawan makin banyak, Kanaya keluar gedung tidak bisa dicegah oleh Mayor Hadi bersama Yura menembak bersama dengan high voltase akibatnya dua robot langsung korslet bahkan meledak karena dua kali ditembak dan terbakar.Â
Serdadu Mayor Hadi lainnya menembak tewas dua serdadu lawan lainnya. Â Robin juga menembak serdadu yang masih ada di udara hingga jatuh menubruk atap gedung lalu mental jatuh menabrak tembok hingga pecah. Tubuhnya remuk.
Robot Lutung Kasarung berlari menembak dua robot berturut-turut.  Halaman kebun belakang jadi penuh dengan pecahan logam. Robot itu juga menembak seorang serdadu yang akan menembak Kanaya dan menghancurkan lagi satu robot.  Namun dua anak buah Mayor Hadi  menyusul tergeletak karena banyak lawan.
Serdadu bantuan Mayor Hadi segera datang pertempuran begitu seru. Â Dua serdadu gugur, tetapi mereka menjatuhkan dua robot dan tiga serdadu lawan. Â Purbaendah maju mengeluarkan cambuk apinya membelah robot yang masuk ke gedung pintu belakang hingga meledak. Serta memutus tangan robot yang kedua dan kemudain membelah dua di badan robot secara horisontal.
"Senjata itu hanya dimiliki pasukan khusus," ucap Mayor Hadi. "Kau membawa beberapa di antaranya?" katanya kepada Raya.
Raya tidak menjawab dia juga mengeluarkan cambuk api. Sebuah robot tebelah dan seorang serdadu lawan terbelah di bahunya hingga dada dan tewas.
Pasukan lawan terus menerobos maju  menabrak kaca jendela. Mayor Hadi menembak mati seorang serdadu. Tapi serdadu mendekati Farid dengan cara melayang cepat, namun Zia meraihnya dan menghidupkan perisainya.
Serdadu itu terkejut dan terpental, ketika terpental itu Robin yang datang menembaknya. Â Seorang serdadu lawan berdiri lalu menatap Robin dan menunjuknya, kemudian menyilangkan tangannya di leher.
"Ik OversteFerdinand Vermeulen Krieger, Â Kami pasukan VGC ingat itu!" ucapnya geram, karena korban di pihaknya banyak.