Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Petualangan Manuk Dadali: Prahara di Nusantara (4, Pertempuran Laut)

4 Mei 2022   09:41 Diperbarui: 4 Mei 2022   09:46 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-Irvan Sjafari

Kapal itu punya cadik ganda di masing sisi-sisinya yang dapat dilipat dan digunakan jika ada badai untuk menstabilkan kapal. Cadik itu punya baling-baling yang membuat kapal bisa terangkat beberapa meter di atas laut hingga mampu menerobos ombak.

                                                                                                                             ****

"Siapa nama Wali Kota Mahameru itu?" tanya Raya pada Kapten Bismo.

"Alvin Ma, yang banyak membangun kota itu dengan inovasinya. Dia membangun saluran air di antara kota, bangunan bersusun seperti gunung. Dia punya hobi unik terbang dengan paralayang ringan untuk terbang pada ketinggian hingga seratusan meter, namun bukan untuk jelajah jauh.  Mahameru punya landasan untuk paralayang di ketinggan."

Kapal melaju menuju arah Timur sebentar lagi akan memutari Pulau Pelopor menuju selatan. Raya dan Cynthia ada di geladak.

"Besok pagi kita sampai, kalian istirahat dulu? Di mana Bagus?"

"Salat Asar bersama Purbaendah, Zia, Kanaya dan Farid," jawab Raya.

"Iya ada musala di bawah," ujar Kapten Bismo.

Sepuluh menit kemudian Zia dan Farid muncul di geladak. Anak itu bermain drone kontrol tentunya diajar oleh Zia. Dia begitu gembira melihat gambar yang diambil dari ketinggian bahkan lima ratus meter di depan kapal. Sementara Bagus dan Purbaendah bergabung di tempat Kapten.

"Berguna juga sebetulnya alat itu. Kami bisa pinjam untuk mengetahui apa yang di depan?" ucap Bismo. "Berapa jaraknya?"

"Lima kilometer. Kalau yang di Titanium tiga puluh kilometer untuk pengamat. Tidak bisa lebih dari itu, karena tidak akan bisa ditarik kembali," jawab Bagus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun