Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Petualangan Manuk Dadali: Prahara di Nusantara (1, Tanjung Jakarta)

2 Mei 2022   12:23 Diperbarui: 2 Mei 2022   12:31 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Resminya sekitar 20 juta jiwa. Di luar itu ada segerombolan manusia yang tidak patuh pada otoritas dan mengucilan diri tetapi tidak menganggu plus kriminal-kriminal penyelundup QQ dan para petualang yang lebih suka di laut diperkirakan 500 ribu hingga satu juta.," jawab Badli.

"Koloni kami di Titanium sekitar 17 juta jiwa," sahut Bagus. "Tapi kata Kang Dedi Cumi, jumlahnya sudah di atas 20 juta."

"Tidak jauh beda, entah di koloni manusia di planet lain," kata Badli.

" Tadi Mas Badli, semakin banyak saja mereka yang tidak mau ikut otoritas," potong Raya.

"Yaa, sumber daya makan cukup. Mereka yang berani bisa bertahan hidup tanpa aturan," timpal Kapten Daud. "Tetapi selain penyelundup ikan QQ itu, sebagian besar bukan kriminal. Kami hanya khawatir mereka usil terhadap alien lain yang juga hidup di planet ini. Bagaimana pun juga manusia pendatang di sini."

Kapten Daud adalah tentara ideal, tinggi 170 sentimeter dengan berat profesional dan rembut cepak. Kulitnya hitam dan badannya tegap. Usianya sekitar 30 tahun.

"Soal tunanganmu Greg dan soal permintaan bantuan dari Bumi nanti dijelaskan oleh Menteri Utama Hasrul Rahman, Presiden sedang di pulau lain," kata Thia.

"Woow, kalian ada Presiden? Kami hanya ada Dewan Preanger yang jumlahnya 17 orang, yang memimpin bergantian. Kami memilih setiap lima tahun dari tujuh kota koloni," ungkap Bagus.

"Tadinya kami juga begitu. Tapi sejak seratus tahun lalu kami kehilangan kontak dengan Bumi, memutuskan membentuk pemerintahan kecil," papar Badli.

"Waktu aku pergi, Presidennya Andi Hasanuddin dan wakilnya Jano Malo," ungkap Raya. "Sekarang siapa?"

"Alya Malahayati dan wakilnya Ichsan Amin," kata Kapten Daud. "Baru terpilih setahun lalu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun