Ira mencoba melacak kembali posisi Preanger Satu. Mesin bekerja. Tapi ia sudah membuat pesan dan gambar kami. "Halo-halo Preanger, kami butuh bantuan. Â Halo-halo, beberapa orang Titanium gugur. Â Siapapun yang menerima, sampaikan ke Dewan Preangaer!"
Entah masuk ke ponsel virtual siapa. Acak seperti Purbaendah. Â Tapi kami kira yang menerima akan menyampaikan.
Samuel menambahkan. "Ekspedisi kurang sempurna. Ini Samuel Wanggai pemain Persib."
Nah, kalau diterima fans Persib di situ, pasti langsung dilaksanakan. Penggemarnya akan segera melapor.
Lalu kami keluar meninggalkan Ira dan Sisil sibuk berkomunikasi.Â
Aku termanggu jelas jawabannya, Bagus mentransfer gambar Purbasari ke kepalaku. Iseng. Pantas Purbaendah menghindari membunuhku, karena dalam hatinya kecil dia menyayangi Purbasari. Bahkan dialah yang menjaga istriku itu sampai ke Cupu Mandalayu tanpa gangguan.
Sore itu juga Mamo mengirim dua drone  ke arah Kabandungan untuk mengambil gambar. Gigin mengirim beberapa telik sandi untuk menyusup.  Jelas jauh lebih sulit untuk menaklukan Kabandungan dari Ibu Kota Pasir Batang.        Â
Irvan Sjafari                               Â
Â
Â
Â