Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Dayang Sumbi (6)

8 Juni 2020   08:58 Diperbarui: 8 Juni 2020   08:58 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sekalian kami mau memberikan penghormatan pada rekan-rekan kita yang lain," kata Sisil.

"Bagaimana dengan jenazah suamiku," ucap aku dengan nada sedih.

"Sudah dibawa orang-orang Atlantis ke selatan," bisik Ginanjar.

Setelah makan kami memakamkan Andrian di tempat yang direncanakan. Harun memimpin doa.  Kanaya ikut dan berdiri di sampingku.  Taruma, Iskanti, Andiran dikuburkan jauh dari tempat kelahirannya, tetapi di tempat asal nenek moyang kami, Bumi.  Entah ini bisa dibilang tragis atau tidak.

Kanaya tidak tampak takut. Justru aku yang takut, anak ini jadi biasa melihat kematian karena perang dan itu berpengaruh pada jiwanya.  Di samping Andrian, kerajaan kehilangan sepuluh orang lainnya.  Mereka juga dimakamkan di tempat yang sama.  Aku baru tahu bahwa kerajaan sudah kehilangan hampir seratus orang dalam dua perang dengan Atlantis.

Secara militer jumlah itu kecil, karena Atlantis malah kehilangan tiga kali lipat.  Itu kabar dari punggawa yang mendampingi kami. 

"Satu persoalan, bagaimana kita kembali ke Titanium dengan Elang dan anak ini atau tanpa mereka, sementara pesawat kita rusak?" tanyaku.

"Nanti kami betulkan, kerusakan hanya pada pintu," ujar Mamo.

  "Sebetulnya ada Guru Minda Delapan di danau, bisa dipakai. Pertanyaannya, bagaimana mengeluarkannya," kata Andrian.

"Solusi yang lain," sahut Mamo.

Kami berpisah, Mamo dan Sisil menggunakan motor capung kembali ke lokasi pesawat. Daerah itu sudah direbut kembali oleh orang-orang Parahyangan. Mereka membawa perbekalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun