Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Saran Saya, Ridwan Kamil Sebaiknya (Memilih untuk) Melanjutkan Karya di Bandung

7 April 2017   17:11 Diperbarui: 9 April 2017   18:30 1291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ridwa Kamil (Kredit Foto: Infobandung)

Saya menebak keberadaannya bukan saja pada transportasi warga Bandung, tetapi juga daya tarik wisata. Yang terakhir harus dipikirkan membangun budaya sadar wisata warga Bandung. Usaha homestay dengan biaya ekonomis bisa mendatangkan daya tarik bagi backpacker.

Teras Cihampelas (Kredit Foto Kompas).
Teras Cihampelas (Kredit Foto Kompas).
Tantangan di PIlgub Jabar Berbeda

Dari parpol pendukung hingga saat ini baru Partai Nasdem yang menyatakan dukungannya terhadap Ridwan Kamil sebagai Gubernur DKI Jakarta. Seorang wartawan senior Usep Romli HM menyebutnya sebagai langkah terburu-buru.  Nasdem adalah partai yang tidak populer di Jawa Barat terbukti hanya lima kursi di DPRD. Sementara Nasdem kasus penistaan agama yang dilakukan Ahok juga menjadi perhatian warga Jabar. Pilgub Jawa Barat berbeda dengan DKI Jakarta. Nasdem sulit mencari kawan koalisi. Selain itu niat Nasdem juga tidak gratis, meminta Kang Emil ikut mendukung Jokowi pada 2019.

Gerindra sendiri sudah menyebut mendukung Ridwan Kamil kalau ia menjadi kader partai itu, sebuah syarat yang berat. Gerindra agak sulit bersanding dengan Nasdem. Begitu juga PKS, partai kedua yang mendukung Kang Emil waktu menjadi pilwakot Kota Bandung tampaknya lebih mengarah ke Netty Heryawan atau Deddy Mizwar. Gerindra juga menawarkan syarat mendukung Prabowo untuk 2019.

Saya tidak setuju Kang Emil diseret-seret untuk ikut persaingan Jokowi-Prabowo jilid II karena PIlgub Jawa Barat.   

Dari argumen di atas rasanya saya sepakat dengan Relawan Kota Bandung bahwa kemajuan Kota Bandung saat ini harus dipertahankan dan perlu dua periode seperti Risma di Surabaya.  Juru bicaranya Ben Wirawan mengungkapkan dua periode adalah masa ideal untuk menyempurnakan programnya. Dia juga menyebutkan masalah transportasi harus juga menjadi prioritas untuk dituntaskan dan itu perlu dua periode.

Masalahnya seorang pendukung keras Ridwan Kamil yang kerap menjadi kawan diskusi saya menyebutkan bahwa  ada target yang lebih besar kalau jabatan Gubernur Jabar bisa didapatnya pada 2018 besok. Bukan tidak mungkin Kang Emil jadi alternatif calon Presiden pada 2024.  Langkah lompat tangga.  Tetapi kalau itu targetnya bukankah keberhasilannya memimpin Bandung bisa menjadi barometer?  Jangankan 2024, peta politik 2019 –sekalipun diprediksi Jokowi masih kuat- bisa berubah.

Hingga saat ini walau saya bukan warga Bandung, tetapi mencintai Kota Bandung, saya berharap agar Ridwan Kamil lebih memilih menjadi calon  Inkumbent di Pilwakot Bandung, di mana pendukungnya masih sangat besar, daripada Pilgub Jawa Barat yang masih cair.  Ibarat pepatah jangan sampai melihat burung terbang tinggi di langit, punai di tangan dilepaskan.

Irvan Sjafari       

Sumber:

Bimarsono, Aji, “Polemik Pemanfaatan Lahan”  dalam Pikiran Rakyat, 22 Februari 2017.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun