“Bagaimana kamu tahu soal Teriyaki 12?” Reza takjub dan merasa menjadi orang tolol.
“ Pembuatnya kawan kakak saya di Gedebage Technopolis. Namanya Indra Sanjaya. Dia sering main ke rumah mengajarkan saya membuat drone sederhana yang bisa dikendalikan. Pelumpuhnya hanya senjata pelontar listrik penemuan saya..”
“Rocker ..?”
“ Saya suka ngerock, tetapi intelejen mencium bakat saya yang lain dan membiarkannya jadi samara,“bisiknya. “ Kini identitas saya terpaksa terbuka di depan umum…nggak ada jalan lain?”
Reza merasa tolol lagi. Dia menelepon komandannya. “Nicole selamat Dan. Yang menyelamatkan saya mahasiswi, cewek, rocker, nggak ada tampang petugas..”
“Siapa bilang dia petugas? Saya kan nggak bilang dia laki-laki? Tetapi karena bakatnya diberbantukan,,” terdengar suara komandannya tegas.
“ Lah, ronin itu orang Indonesia…”
“ Saya kan nggak bilang pasti orang asing…”
Reza kemudian melihat Khairani berdiri dengan tenang. Kawan-kawannya hanya termanggu. Mereka tidak menyangka kawannya begitu pemberani. Begitu juga penumpang lain, termasuk Nicole. Tetapi siapa pengendalinya itu? Jangan-jangan? Reza teringat pemuda berkacamata itu. Tiba-tiba ia merasa harus belajar banyak.
Empat
Nicole Hartman selamat. Bapaknya senang dan menghubungi langsung Komisaris Besar Sadikin. Bahjan Presiden AS samai menghubungi Presiden Indonesia mengucapkan selamat dan dukungannya. Drone Teriyaki 12 berhasil dihancurkan. Indra Sanjaya buron. Kini dia adalah The Jackal [4] baru. Rupanya dia menghilang dari Gedebage Technopolis setelah menderita stress dan bertualang di mancanegara. Dia mendapatkan investor yang menjadikannya sebagai pembunuh bayaran. Kini ia berpotensi menciptakan drone-drone lain entah di mana. Reza menjadi pahlawan karena pahlawan sebenarnya Khairani Ayunie menjadi pelit bicara. Dia hanya mau bicara soal musik. Koran dan saksi mata memang menyebutkan senjata listrik penemuannya menimbulkan korsleting. Tetapi Reza menghabisinya. Tidak tanggung-tanggung media seluruh dunia meliput kasus di Kereta Commuter 2025.