Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Fiksi Click] Commuter 2025

14 Oktober 2016   17:06 Diperbarui: 14 Oktober 2016   17:20 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dinamakan Commuter 2025, karena perjalanan perdananya pada 1 Januari 2025 pukul enam pagi dari Stasiun Kota dan tiba di Kota Bandung tengah hari. Kereta itu menghubungkan jalur-jalur yang dahulu dibangun pemerintah colonial Belanda. Itu sebabnya berhenti di stasiun yang bersejarah. Perjalanan perdana ini diikuti Presiden, Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Jawa Barat dan sejumlah pemimpin kota yang dilintasi dikawal penuh dan aman saja. Commuter 2025 hanya beroperasi tiap Jum’at, Sabtu dan Minggu jam enam pagi dari Jakarta dan dari Bandung pukul satu siang dan tiba jam tujuh malam di Jakarta.

Light train ini memang dimaksudkan untuk wisata akhir pekan. Penggemarnya banyak orang asing yang berminat. Kondisi ini yang menjengkelkan Reza. Samurai Teriyaki 12 itu bisa jadi siapa pun. Pada perjalanan akhir pekan pertengahan Januari 2025 ini, tamu VIP yang dimaksud putri seorang Kepala Polisi DEA [1] dari Amerika Serikat yang tidak suka dikawal. Reza membaca profil orang dlindungi di tabletnya yang dikirim komandannya. Namanya Nicole Hartman, masih berusia 20 tahun, gadis yang hobi travelling dan menyukai budaya Timur.

Nicole berangkat dengan kawan sebayanya dari Belanda, Dessy Van Dijk yang ingin melakukan napak tilas nenek moyangnya yang pernah tinggal di Hindia Belanda 100 tahun yang lalu, serta seorang cewek Indonesia teman travellingnya bernama Monika, seorang mahasiswi Teknik Industri Telkom yang menjadi pemandunya. Apa pentingnya Nicole, sehingga penyewanya sampai mau membayar jutaan dolar kepada pengendali Samurai Teriyaki 12 itu.

Ayah Nicole Richard Hartman pernah memimpin operasi anti narkotika di wilayah Miami yang membuat putra pemimpin kartel obat bius dari Kolumbia Amerika Latin yang seusia dengan Nicole terbunuh. Raja obat bius itu bersumpah akan membunuh anaknya Hartman dan mengirimnya seperti dengan delivery makanan ke ayahnya. Itu sebab bos kartel ini menyewa Teriyaki 12 agar menyerang Nicole di mana pun ia berada. Tiga juta dollar menurut intel DEA.

Sang Ayah ini teman karib Sadikin, Dia memohon dengan sangat agar pihak Indonesia menugaskan orang yang tangguh untuk menyelusup di kereta api itu sebagai penumpang. Diam-diam tentunya. Bukankah bisa secara rahasia dia ada di Indonesia? Masalahnya si Nicole ini aktif di media sosial, narsis di instagram dan “bocor” di Twitter dengan pengikut ratusan ribu orang tentang perjalanan dan rencana perjalanannya. Selain hubungannya kurang harmonis dengan ayahnya, karena sang ayah suka selingkuh, Nicole merasa aman dalam aktifitas travellingnya.

Cerita soal ronin [3] ini sama sekali tidak menakutinya.

Jam enam pagi di Stasiun Kota. Reza mengamati perempuan berambut pirang dengan tinggi 175 cm ini cukup menyolok untuk dikenali. Pakaiannya atraktif sekali dengan celana pendek hot spant, kaos ketat dan mengendong ransel 45 liter. Rekannya Dessy dan Monika paling-paling tingginya 160-an cm membuat Nicole tampil menyolok. Dari jauh saja tampak orangnya ramah dan ramai. Ada dua cowok Indonesia yang mungkin temannya Monika yang ikut bersama mereka. Itu analisis Reza.

Reza hanya sendirian. Pihak keamanan sepakat kalau melibatkan banyak orang malah menimbulkan korban jiwa yang besar di kereta api itu, mengingat aksi Teriyaki 12 yang menebas siapa saja yang menghalangi dia mendapatkan targetnya. Komandannya bilang ia dapat bantuan dari Bandung, seorang jenius masih kuliah teknik elektronika. Dia menemukan alat yang mendeteksi drone ini, sekaligus menghancurkannya (baru katanya). Karena pentingnya penemuannya siapa dia dirahasiakan dan kabarnya dia bekerja untuk Bandung Gedebage Technopolis.

Yang membuat Reza kesal baik sosok Teriyaki 12 dan pengendalinya bisa berangkat dari mana saja, dari Stasiun Kota, Stasiun Manggarai, Stasiun Pasarminggu, Stasiun Depok, Stasiun Bogor, Sukabumi atau Cianjur. Itu artinya Nicole bisa disergap di mana saja dan kapan saja, pokoknya sebelum sampai di Bandung. Sementara partner Reza juga tidak diketahui di mana naik kereta komuner itu, bisa dari Stasiun Kota dan yang penting dia tidak sedang ada di Bandung.

Kereta mulai bergerak dengan kecepatan sedang. Para penumpang yang naik dari Stasiun Kota masih mendapatkan tempat duduk. Reza menyamar sebagai mahasiswa tentunya. Dia mengenakan celana jins, kemeja kotak-kotak dan tas ransel. Ia duduk berseberangan dengan Nicole dan gerombolannya. Di dalam gerbong itu ada sekitar tiga puluh orang dari Stasiun kota. Separuh seusia Nicole dan kawan-kawannya. Yang lain ada tiga keluarga muda dan anak-anak mereka, serta seorang lansia yang mengajak mengobrol Nicole, Dessy, Monika dan kawan-kawan.

“Wah, kalau tanya sejarah Cianjur, saya turun temurun di sana, saya masih keluarga Kusuma Dilaga,” kata kakek itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun