Analisis Muslimah Berbisnis Busana Muslimah: Muda, Gaya, Edukasi
Dea Ariyanti hanya tamat SMKN 13 Bandung, namun dia tumbuh dan berkembang di lingkungan para perajin rajut di Binongjati, Kiaracondong tampaknya membentuknya menjadi seorang pengusaha. Perempuan kelahiran 8 April 1990 ini membuat terobosan pada 2010 di kalangan perajin rajut. Sekitar 80% perajin rajut di Binongjati memakai sistem orderan dari klien dan hanya mengandalkan pesanan satu sumber : Tanah Abang, Jakarta. Dea keluar dari sistem tersebut dengan memproduki baju sendiri dan didesain sendiri lewat CEO Supernova House. Bermula dari satu mesin rajut “pinjaman” ayahnya, usahanya mempunyai delapan mesin rajut modern dan ia sudah memperkerjakan 4 karyawan. Berdasarkan katalognya produknya dijual berkisar antara Rp 100 ribuan hingga Rp300 ribuan. Produknya dijual melalui agen tidak saja di Bandung, tetapi juga Depok, Makassar, Payakumbuh dan Surabaya.
[caption caption="Dea Ariyanti berkacamata (kredit foto MQTV)"]
“ Kami muncul sebagai inovator busana rajut yang fokus pada busana muslim dan menonjolkan karakter busana yang modern, unik, simple dan elegan,”6 katanya pada sebuah situs. Keunikan pakaian muslim rajut Supernova House dengan mengusung tema eccentric knitting, lebih menonjolkan pakaian multifungsi seperti pada jenis vemos blast yang bisa dibuat menjadi kerudung, rompi, cape dan cardigan. Dea menjalankan pemasaran melalui media sosial,online hingga offline berlamat di Santosa Asih
Mengadopsi tema modern juga dianut Renni Andriani ketika terjun ke busana muslimah. Hanya saja Renni meletakan tema modern dengan gaya klasik. Awalnya perempuan kelahiran 29 November 1989 ini merintis bisnisnya menjual baju Pashmina. Alumnus Jurusan Bisnis Universitas Widyatama ini menjahit, merancang, mengenal material hingga membuat pola dalam menjalankan bisnisnya sejak 2013. Kini ia mempunyai toko di Jalan Mangga dengan brand Rashwal Store. Renni menjalankan bisnisnya dengan cara online dan offline.
Sebaya dengan Reni, Risa Kariska pada awal 2013 berhasil menembus pasar Eropa, terutama Belanda lewat hijab berlabel Femme Outfit. Perempuan kelahiran Cianjur 13 Agustus 1989 ini bendahara dari Hijaber Community ini memulai bisnis penjualan hijab hasil rancangannya sekitar 2012 secara online akhirnya membuka toko offline setahun yang lalu , Magnetic Island di Jalan veteran bersama 12 brand lainnya. Ide membuka butik bersama karena kebersamaan di kalangan Hijaber Community. Konsep patungan ini membuat biaya menjadi lebih ringan. Latar belakang pendidikan Risa, juga dari perguruan tinggi, yaitu sebuah Sekolah Tinggi Pariwisata di Kota Bandung.
[caption caption="Suasana Toko Magnetic Island, Bandung (kredit foto foto http://www.femmeoutfit.com/2015/11/femme-outfit-weekend-sale-crowd.html)"]