Mohon tunggu...
Juraeis Al Hadat
Juraeis Al Hadat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI Fakultas Bahasa dan Seni Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia

Mahasiswa Jurusan PBSI- Bahasa Indonesia FBS-Unindra PGRI. Sedang menggeluti dunia kesastraan, baik puisi, cerpen, dan novel. Termotivasi sebagai penulis buku. Ingin ikut berkontribusi melalui sastra dalam pengambangan serta membangun kebudayaan Indonesia. Berharap Kompasiana dapat menjadi platform dalam mengembangkan minat dan potensi dalam dunia kepenulisan. Banyak ragam hal yang dapat dipelajari dari materi-materi yang disajikan kompasiana sebagai platform berbagi informasi sesama warga internet dan membantu memajukan Indonesia menjadi negara yang berkemajuan dan berkebudayaan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kota SK 2145

4 November 2023   00:05 Diperbarui: 4 November 2023   00:18 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Kota SK 2145

"I am alone in the midst of these happy, reasonable voices. All these creatures spend their time explaining, realizing happily that they agree with each other. In Heaven's name, why is it so important to think the same things all together. "

Jean-Paul Sartre, Nausea

Krack....krackkk...,krackkk..., Suara camar terdengar dengar pada sore hari, dimana  surya kembali ke peraduannya, 200 meter dari kejauhan dermaga aku duduk di sisi, hydrant fire merah dengan karat disani-sini, kosori dari garam yang terbawa di udara, kabur bersama kepulan asap rokok yang Aku hembuskan. 

Lalu-lalang masyarakat yang kota SK tak pernah jauh berbeda, bahkan ku rasa, seperti tinggal dalam stoples ingatan, bukan seperti terisolir, namun penduduk kota ini yang lebih memilih cara mereka hidup dan berinteraksi, walau memang sexara mekanisme sudah tidak lagi dinilai sebagai keuntungan. Kenangan kota SK tidak pernah terdegradasi kemajuan kota lainnya, kota ini bukti mereka telah mengidupi dan dihidupi oleh banyak campur tangan yang berkepentingan. Tata kota, realisasi kota metropolis, kaum urban, masyarakat perkotaan, madani, distrik bagian dari kota sK yang ku singgahi ini adalah cerminan lain dari anggpan orang banyak. 

4 orang remaja berlarian masuk ke bangunan dengan plakat bertuliskan "Dingdong :)" di atas pintu masuk.

 Remaja 1: " Beh, tuker koin scan dimana?, 300ribu berapa koin beh"

 Babeh: "Sering kesini, masih tanya aja lu"

 Remaja 2: "tau luh, maen juga kelah melulu, sebentar juga pulang!"

 Remaja 3: " Arin, Gw duluan"

 Arin: "Dani, Lanjut tanding Mortal Kombat, yuk...!"

Disini, kebanyakan masih lakukan apa yang pernah ada awal 2000-an. Game video dengan konsol, rasa seperti euforia tersendiri menikmati game-game klasik bertema arcade dengan mesin dingdong. Street Fighter 2, Raiden, Final Fight, paling mengesankan Mortal Kombat, banyak sekali footage bertebaran di dunia maya, bagaimana Mortal Kombat menjadi sebuah kisah game melegenda menjadi sebuah karya kalar putih. Rampage: World Tour, game ini dibuat karena obsesi lain manusia, memuaskan hasrat daya rusak mereka pada gedung-gedung pencakar langit, intinya game dimensi lain kabur dari realitas menjemukan.

Hari mulai gelap, lampu-lampu jalan mulai dinyalakan, aku mulai berbalik membelakangi dermaga, ke selatan menuju kedai kopi. Sepanjang jalan menuju kedai kopi ada bunyi klakon motor dan ragam bunyi knalpot dibarengi dengan kepulan asap tipis hingga letupan-letupan api menyalak, brum...brumm.., dent-dent..., pop-pop...Ngeeng hingga Wrooomm...atau Njuuuungg.

*Deskripsi Suasana Kedai kopi, Pengunjung, dan Obrolan

Dereta meja kayu dengan kilap seperti lapisan tipis minyak yang tumpah diseluruh bagian meja hingga kaki kayu bahkan seluruh lantai kayu kedai Kopi "Theseus Coffe Shop", setiap malam menjelang aku selalui mengunjungi kedai kopi ini, ini kunjungan ke-12 malam ini. Beberapa pengunjung Aku cukup mengenali mereka, dan kami sering berbincang banyak hal dengan Eren, Mikasa, Levi, dan Armin . Di meja sebelah beberapa yang cukup Aku kenal, Shanks, Usop, Luffy, dan Nami. 

Bangunan kedai kopi ini dibuat dari bekas perahu yang sempat berlayar ditahun 2000-an, setiap bagian perahu ini diretorasi untuk mempertahankan kenangan dari perahu ini. Pemilik kedai menamakannya sebagai perahu Theseus, mengutip dari kisah heroik prajurit Yunani yang berhasil membebaskan masyarakat dari kungkungan tumbal monster laut yang berulang-ulang meminta korbannya penduduk sekitar. Zeke, si pemilik kedai dari bekas perahu lamanya, merupakan orang dari kepulauan Natuna. 

Zeke bisa bahasa Jawa, Melayu, Bugis, bahkan Dayak, mereka juga banyak bicara dengan bahasa Indonesia dan rumpun kata serapan dari berbagai negara. "Orang Melayu dikatakan mempunyai deria keenam atau keistimewaan yang tidak dimiliki oleh bangsa lain yaitu hebat dalam seni pelayaran," katanya, kadang perkataan Zeke, mengingatkanku bagaimana hal serupa juga dikatakan banyak bangsa imperialis seperti "A ship is safe in the harbor, but that's not what ships are built for.", mungkin pepatah ini sudah bukan lagi untuk Zeke, dia telah cukup merasakan ganasnya deburan ombak menghantam kapal dan sengaja dikaramkan menjadi sebuah kedai kopi. Bagi Zeke, dirinya dan kapalnya masih menjadi kesejatian walau keduanya tidak lagi mengarungi samudra. 

Dari balik meja baristanya dia menyimpan beberapa botol minuman yang hampir kosong, Glenfiddich, Aberlour, Glenmorangie, Jameson Irish Whiskey, Lagavulin , Laphroaig, Ardbeg, Bruichladdich Port Charlotte, Bowmore, yang semuanya rata-rata menghadirkan rasa ikan asap, buah nanas, amis laut, citrus, madu, vanilla, buah-buah segar, buah kering (paling sering: jeruk, ceri, lemon, apel, beri, nanas), bahkan sampai yang sering dikenal namun akan mengherankan  jika menyesapnya, Iodium yang mirip dengan obat merah. Zeke, hanya menampilkan yang koleksi minuman yang dimiliki, berharap baginya akan mendapatkan banyak keuntungan dari kolektor. Zeke, mengerti lukisan dan minuman semisal anggur dan lainnya memberikan keuntungan lebih, benda yang unik jika disimpan lama akan memberikan nilai yang lebih tinggi selain orang umum yang beranggapan tanah dan emas, sebagai harta yang layak disimpan bagian  dari investasi. 

Aku pun melangkah masuk ke Theseus Coffee Shop, ditemani oleh bunyi kerikil yang bergulir di bawah sepatuku. Udara di dalam kedai itu dipenuhi aroma kopi yang kental, mencampur dengan aroma rokok dan bau kayu yang memberikan kesan hangat dan nyaman. Wajah-wajah akrab menyambutku begitu masuk, senyum-senyum kecil dan sapaan ramah mengiringi langkahku menuju meja biasa yang selalu aku pilih.

Eren, Mikasa, Levi, dan Armin, teman-teman lamaku, sudah duduk di sudut kedai dengan gelas kopi di tangan mereka. Mereka tertawa ceria sambil membicarakan kisah-kisah lama dan rencana-rencana masa depan. Aku bergabung dengan mereka, merasakan kehangatan persahabatan yang seakan meluluhkan beban pikiranku.

Sambil kami mengobrol, Zeke, sang pemilik kedai, menyajikan segelas kopi pilihan terbaiknya. Dia bercerita tentang asal-usul kopi yang kami nikmati, bagaimana biji kopi terbaik dipilih dengan teliti dan disangrai dengan sempurna untuk menghasilkan cita rasa yang istimewa. Aku mengamati cairan hitam di dalam gelasku, mencermati setiap goresan warna coklat yang terbentuk di permukaannya. Seperti kehidupan, kopi ini juga memiliki lapisan-lapisan kompleksitas yang harus dihargai.

Tiba-tiba, seorang pelayan membawa sebuah amplop tebal ke meja kami. Amplop itu terlihat sangat penting, bertanda dari segel kertas kuno yang sudah usang. Zeke memandangku dengan tatapan serius sambil menyodorkan amplop tersebut. "Ini untukmu," ucapnya, suaranya merasuki ruangan seperti desiran angin malam yang lembut.

Aku membuka amplop itu perlahan, mengeluarkan selembar kertas berwarna kuning pucat. Tulisan tangan yang halus terbentuk rapi di atasnya:

"Di dalam gelap, cahaya akan muncul. Pertemuan lama akan membuka pintu ingatan yang terkunci. Temui aku di tempat ini pada pukul 12 malam, di bawah sinar bulan purnama. Ada sesuatu yang harus kamu ketahui."

Entah kenapa, hatiku berdegup kencang membaca pesan misterius itu. Rasa penasaran membuncah di dalam diriku. Apa yang harus aku ketahui? Siapa yang akan aku temui? Semua pertanyaan itu menggelayut di benakku, mencari jawaban yang belum terungkap.

Malam itu, di bawah sinar bulan purnama yang menyinari kota SK 2145, aku memutuskan untuk mengikuti petunjuk misterius itu. Perjalanan menuju kebenaran telah menantiku, dan aku siap untuk mengetahui rahasia yang tersembunyi di balik kota ini yang penuh dengan kenangan dan cerita.

Dengan langkah tegar, aku meninggalkan Theseus Coffee Shop, menuju takdir yang menanti di balik bayang-bayang malam yang mendalam.

Dibawah cahaya bulan purnama yang memancar begitu terang, aku tiba di tempat pertemuan sesuai dengan petunjuk dalam amplop. Sebuah taman kecil yang biasanya ramai oleh anak-anak bermain sekarang terlihat sunyi, hanya diterangi oleh sinar bulan yang memantul di atas bunga-bunga dan pepohonan. Hatiku berdebar-debar dalam ketidakpastian.

Di tengah taman, di bawah rindangnya pohon tua, aku melihat sosok yang duduk di kursi goyang dengan tenang. Sosok itu membalikkan kepalanya saat aku mendekat, dan mata kami bertemu dalam keheningan. Aku terpana melihat wajah yang sangat akrab, tapi sulit untuk mengingatnya sepenuhnya.

"Kau datang," ucapnya dengan suara lembut, suara yang pernah kudengar di suatu tempat yang jauh di masa lalu. "Aku telah menunggumu, penerus generasi ini."

"Apa maksud semua ini?" tanyaku, rasa penasaran dan kebingungan mencampuri suara yang keluar dari bibirku.

Dia tersenyum, senyum yang mencerminkan campuran kebijaksanaan dan kesedihan. "Kota SK memiliki rahasia yang terkunci rapat, rahasia yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan. Kau memiliki peran penting dalam mengungkapkan rahasia ini, mengembalikan keseimbangan yang hilang."

"Aku hanyalah seorang anak muda biasa," ucapku ragu-ragu.

"Tidak ada yang biasa dalam takdir, dan tidak ada yang kebetulan dalam pertemuan kita malam ini," katanya sambil mengangkat sejumput debu yang berterbangan di udara. "Kau memiliki kekuatan yang belum tergali, kekuatan untuk melihat lebih dalam dari apa yang terlihat oleh mata manusia biasa."

Dia kemudian menceritakan cerita panjang tentang sejarah kota SK, tentang kekuatan kuno yang ada di dalamnya. Dia menjelaskan bagaimana kota ini adalah penjaga suatu kekuatan besar yang dapat mengubah nasib manusia, dan bagaimana kekuatan itu sekarang berada dalam genggamanku.

"Kau adalah penjaga terakhir," katanya sambil menatap mataku dengan penuh keyakinan. "Kau harus melindungi kota ini, mengungkapkan kebenaran, dan menjaga agar kekuatan ini tidak jatuh ke tangan yang salah."

Dalam hatiku, ada api semangat yang menyala. Meskipun aku masih penuh dengan ketidakpastian, aku merasa tanggung jawab besar melandaku. Aku mengangguk, bersumpah untuk melindungi kota ini dan mengungkapkan rahasia yang tersembunyi begitu dalam.

Malam itu berlalu begitu cepat, dan ketika matahari mulai menyingsing di ufuk timur, aku meninggalkan taman itu dengan tekad yang kuat. Aku tahu perjalanan berat menantiku, tapi aku siap menghadapinya.

Dengan langkah mantap, aku kembali ke Theseus Coffee Shop, bertekad untuk berkumpul dengan teman-temanku dan mempersiapkan diri untuk menghadapi masa depan yang penuh misteri. Aku tidak tahu apa yang menunggu di depan, namun aku yakin bahwa aku tidak lagi sendirian. Dengan kekuatan persahabatan dan tekad yang bulat, kami siap menghadapi segala rintangan yang akan menguji keberanian dan kebijaksanaan kami.

Dan begitulah, di bawah cahaya matahari yang baru menyapa, petualangan kami sebagai penjaga kota SK 2145 dimulai.

Dalam minggu-minggu berikutnya, teman-temanku dan aku mulai memusatkan energi kami untuk memahami lebih dalam tentang kekuatan kuno yang ada di kota SK 2145. Kami membaca naskah kuno, mencari petunjuk dalam catatan sejarah, dan berbicara dengan orang-orang tua di kota itu yang memiliki pengetahuan tentang legenda tersembunyi.

Setiap malam, setelah kunjungan kami ke Theseus Coffee Shop, kami berkumpul di tempat rahasia kami yang berada di lantai bawah tanah kedai kopi. Di sana, kami berdiskusi panjang lebar, mencoba menggali makna di balik kata-kata misterius yang telah diungkapkan oleh sosok misterius di taman.

Saat kami menggali lebih dalam, kami menemukan bahwa kekuatan kuno ini memiliki potensi besar untuk membawa kedamaian, kesejahteraan, dan kebijaksanaan bagi kota SK 2145. Namun, kami juga menyadari bahwa ada orang-orang jahat yang ingin memanfaatkan kekuatan itu untuk tujuan mereka sendiri, membawa malapetaka dan kehancuran.

Kami berlatih keras, tidak hanya fisik tetapi juga mental. Kami belajar seni bela diri kuno dan teknik meditasi untuk memperkuat pikiran dan tubuh kami. Zeke, pemilik Theseus Coffee Shop, juga membimbing kami dengan bijaksana, memberi kami nasihat dari pengalamannya yang kaya tentang kehidupan dan kebijaksanaan.

Suatu malam, saat matahari telah tenggelam dan bulan purnama sekali lagi muncul di langit, kami merasa siap untuk menghadapi ujian pertama kami. Petunjuk yang kami dapatkan menunjukkan bahwa kami harus mendatangi sebuah tempat bersejarah di tengah hutan di pinggiran kota. Kami bergegas menuju sana dengan hati-hati, menghadapi rintangan dan bahaya yang mungkin menunggu di sepanjang perjalanan.

Tiba di lokasi, kami menemukan sebuah gua tua yang konon merupakan tempat pemujaan untuk kekuatan kuno tersebut. Dengan hati penuh tekad, kami memasuki gua itu. Di dalamnya, kami dihadapkan pada serangkaian ujian yang menguji keberanian, kebijaksanaan, dan kekuatan kami.

Kami berhasil melewati ujian-ujian itu, menunjukkan bahwa kami memang pantas untuk menjaga kekuatan kuno ini. Seiring dengan setiap ujian yang kami lewati, kekuatan kami bertambah, tidak hanya sebagai individu, tetapi juga sebagai tim yang solid dan bersatu.

Dalam perjalanan pulang, kami merasa semakin dekat satu sama lain, membentuk ikatan persahabatan yang kuat. Kami menyadari bahwa kekuatan sejati tidak hanya ada dalam kekuatan fisik atau kekuatan magis, tetapi juga dalam kekuatan hati yang bersatu untuk tujuan yang baik.

Dengan keyakinan yang semakin kokoh dan kebersamaan yang tak tergoyahkan, kami siap menghadapi tantangan-tantangan yang lebih besar yang menunggu di masa depan. Petualangan kami sebagai penjaga kota SK 2145 baru saja dimulai, dan kami siap menjalani setiap langkahnya dengan keberanian dan kebijaksanaan.

Beberapa bulan berlalu sejak ujian pertama kami di gua kuno itu. Kami terus melatih diri, memperdalam pengetahuan kami tentang kekuatan kuno, dan membantu warga kota SK 2145 dengan kemampuan yang kami miliki. Kota ini mulai merasakan perubahan positif. Kedamaian dan kebahagiaan tumbuh di antara penduduknya, dan harapan pun berkembang di setiap sudutnya.

Suatu hari, ketika matahari terbenam dan langit memerah, kami berkumpul di Theseus Coffee Shop untuk merayakan keberhasilan kami. Zeke tersenyum bangga melihat kami semua berkumpul di sana. "Kalian telah melakukan pekerjaan yang luar biasa," katanya dengan suara penuh penghargaan. "Kota ini kembali hidup, dan kekuatan kuno telah ditemukan oleh penjaga yang pantas."

Tetapi tiba-tiba, suasana berubah. Udara di kedai itu terasa tegang. Kami merasa getaran aneh yang mengalir melalui udara, mengguncang hati kami. Kami segera menyadari bahwa ancaman besar menghadang.

Dari kegelapan luar, muncullah seorang pria berjubah hitam dengan mata yang memancarkan kejahatan. Dia adalah Zephyr, seorang penyihir jahat yang mencari kekuatan kuno untuk tujuan kegelapannya sendiri. Dia mengancam akan menghancurkan kota SK 2145 jika kami tidak menyerahkan kekuatan itu padanya.

Tanpa ragu, kami bersiap untuk melawan. Dalam pertempuran sengit yang terjadi di kedai kopi itu, kami menggunakan semua kekuatan dan kebijaksanaan yang telah kami pelajari selama ini. Zephyr sangat kuat, tetapi kami tidak akan menyerah begitu saja.

Dalam keputusasaan dan kemarahan, Zephyr mencoba menggunakan kekuatan terakhirnya untuk menghancurkan kami. Tetapi pada saat itulah, kekuatan kuno yang kami jaga merespons panggilan kami. Cahaya terang bersinar dari dalam diri kami, membentuk perisai melindungi kami dari serangan terakhir Zephyr.

Dengan kekuatan bersatu, kami berhasil mengalahkan Zephyr. Dia melarikan diri, meninggalkan Theseus Coffee Shop dalam keheningan. Kami menyadari bahwa kekuatan kuno itu telah memilih kami sebagai pelindung yang sejati, dan kami bersumpah untuk menjaga kekuatan itu dengan bijaksana, mencegahnya jatuh ke tangan yang salah.

Setelah pertempuran itu, kota SK 2145 kembali dalam kedamaian. Kami, para penjaga kota, menjadi legenda di mata penduduknya. Theseus Coffee Shop tetap menjadi tempat pertemuan kami, tempat di mana kami merayakan kemenangan kami dan merencanakan masa depan yang lebih baik untuk kota ini.

Akhirnya, pada suatu malam yang tenang, kami duduk di deretan meja kayu kedai kopi itu. Senyuman kepuasan terukir di wajah kami. Kami melihat ke langit yang penuh bintang-bintang, merenungkan petualangan yang luar biasa yang telah kami jalani bersama.

Dalam kebersamaan, persahabatan, dan tekad yang tak tergoyahkan, kami menemukan arti sejati dari kekuatan. Dan di bawah cahaya bulan yang bersinar terang, cerita petualangan kami sebagai penjaga kota SK 2145 mencapai akhir yang penuh makna.

Sebuah ending yang membawa pesan tentang kekuatan persahabatan, keberanian, dan kebijaksanaan, mengajarkan kepada kita bahwa dalam menghadapi kegelapan, cahaya persahabatan akan selalu membimbing kita menuju kemenangan. Dan dengan itu, kami, para penjaga kota SK 2145, memasuki babak baru dalam hidup kami, siap menjalani petualangan berikutnya yang mungkin menunggu di ujung jalan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun