Mohon tunggu...
Juraeis Al Hadat
Juraeis Al Hadat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI Fakultas Bahasa dan Seni Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia

Mahasiswa Jurusan PBSI- Bahasa Indonesia FBS-Unindra PGRI. Sedang menggeluti dunia kesastraan, baik puisi, cerpen, dan novel. Termotivasi sebagai penulis buku. Ingin ikut berkontribusi melalui sastra dalam pengambangan serta membangun kebudayaan Indonesia. Berharap Kompasiana dapat menjadi platform dalam mengembangkan minat dan potensi dalam dunia kepenulisan. Banyak ragam hal yang dapat dipelajari dari materi-materi yang disajikan kompasiana sebagai platform berbagi informasi sesama warga internet dan membantu memajukan Indonesia menjadi negara yang berkemajuan dan berkebudayaan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kota SK 2145

4 November 2023   00:05 Diperbarui: 4 November 2023   00:18 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Aku membuka amplop itu perlahan, mengeluarkan selembar kertas berwarna kuning pucat. Tulisan tangan yang halus terbentuk rapi di atasnya:

"Di dalam gelap, cahaya akan muncul. Pertemuan lama akan membuka pintu ingatan yang terkunci. Temui aku di tempat ini pada pukul 12 malam, di bawah sinar bulan purnama. Ada sesuatu yang harus kamu ketahui."

Entah kenapa, hatiku berdegup kencang membaca pesan misterius itu. Rasa penasaran membuncah di dalam diriku. Apa yang harus aku ketahui? Siapa yang akan aku temui? Semua pertanyaan itu menggelayut di benakku, mencari jawaban yang belum terungkap.

Malam itu, di bawah sinar bulan purnama yang menyinari kota SK 2145, aku memutuskan untuk mengikuti petunjuk misterius itu. Perjalanan menuju kebenaran telah menantiku, dan aku siap untuk mengetahui rahasia yang tersembunyi di balik kota ini yang penuh dengan kenangan dan cerita.

Dengan langkah tegar, aku meninggalkan Theseus Coffee Shop, menuju takdir yang menanti di balik bayang-bayang malam yang mendalam.

Dibawah cahaya bulan purnama yang memancar begitu terang, aku tiba di tempat pertemuan sesuai dengan petunjuk dalam amplop. Sebuah taman kecil yang biasanya ramai oleh anak-anak bermain sekarang terlihat sunyi, hanya diterangi oleh sinar bulan yang memantul di atas bunga-bunga dan pepohonan. Hatiku berdebar-debar dalam ketidakpastian.

Di tengah taman, di bawah rindangnya pohon tua, aku melihat sosok yang duduk di kursi goyang dengan tenang. Sosok itu membalikkan kepalanya saat aku mendekat, dan mata kami bertemu dalam keheningan. Aku terpana melihat wajah yang sangat akrab, tapi sulit untuk mengingatnya sepenuhnya.

"Kau datang," ucapnya dengan suara lembut, suara yang pernah kudengar di suatu tempat yang jauh di masa lalu. "Aku telah menunggumu, penerus generasi ini."

"Apa maksud semua ini?" tanyaku, rasa penasaran dan kebingungan mencampuri suara yang keluar dari bibirku.

Dia tersenyum, senyum yang mencerminkan campuran kebijaksanaan dan kesedihan. "Kota SK memiliki rahasia yang terkunci rapat, rahasia yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan. Kau memiliki peran penting dalam mengungkapkan rahasia ini, mengembalikan keseimbangan yang hilang."

"Aku hanyalah seorang anak muda biasa," ucapku ragu-ragu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun