Meskipun data yang saya sampaikan mungkin belum sepenuhnya akurat, pesan yang ingin saya sampaikan jelas: pendidikan memiliki peran besar dalam mengurangi emisi CO2 yang menjadi penyebab utama pemanasan global.Â
Mahalnya harga beras, salah satunya, merupakan dampak dari gagal panen yang disebabkan oleh perubahan iklim akibat emisi gas rumah kaca.
Inilah sebabnya mengapa langkah-langkah seperti kebijakan transportasi sekolah harus diapresiasi dan diadopsi oleh lebih banyak institusi pendidikan di seluruh Indonesia.Â
Mengapa harus di dunia pendidikan? Pemilihan alternatif solusi dalam dunia pendidikan ini menjadi sangat penting, karena sektor ini seharusnya menjadi pusat perhatian utama dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan.Â
Solusi dari dunia pendidikan dipilih karena dunia pendidikan merupakan entitas yang diharapkan mampu mengubah peradaban dengan menanamkan etika terhadap lingkungan sejak usia dini.Â
Pendidikan memiliki peran sentral karena memiliki potensi yang besar dalam mengubah paradigma dan membentuk karakter individu.Â
Setiap orang di bumi ini, dalam sebagian besar kasusnya, akan mengenyam pendidikan, dan dari proses pendidikan ini lah lahir individu-individu dengan berbagai macam profesi.Â
Dengan demikian, ketika etika terhadap lingkungan ditanamkan sejak dini melalui pendidikan, perilaku dan kebijakan yang akan diambil oleh individu ketika dewasa nanti akan cenderung beretika terhadap lingkungan.Â
Ini mengimplikasikan bahwa melalui pendidikan, nilai-nilai keberlanjutan dan kesadaran lingkungan dapat ditanamkan secara efektif, membentuk generasi yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan di masa depan.
Dengan demikian, pendidikan menjadi pondasi yang kuat dalam mendorong perubahan menuju pembangunan berkelanjutan yang lebih baik.
Langkah konkret ini tidak hanya menjadi contoh baik, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam menjaga masa depan bumi bagi generasi mendatang.