Mengurangi Emisi
Kebijakan transportasi ramah lingkungan di sekolah menjadi langkah konkret dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, memberikan kontribusi nyata dalam menjaga lingkungan bagi generasi mendatang.
Setiap pagi, saat saya mengantar anak-anak ke sekolah, saya selalu terkesan dengan barisan siswa-siswi salah satu sekolah di kota kami yang dengan disiplinnya bergerak menuju sekolah. Mereka berjalan kaki, menggunakan sepeda, atau naik angkot secara berkelompok.Â
Hal yang membuat saya terkagum adalah kesadaran mereka akan pentingnya menjaga lingkungan, yang mendorong mereka untuk memilih cara transportasi yang ramah lingkungan.
Sekolah tempat anak-anak belajar berpotensi menjadi agen perubahan yang luar biasa dalam menyelamatkan lingkungan. Dengan mengeluarkan kebijakan yang melarang penggunaan kendaraan bermotor, mereka telah mengambil langkah konkret untuk mengurangi emisi gas buang yang menjadi penyebab utama pemanasan global.
Kebijakan ini tidak diambil secara sembarangan. Studi menunjukkan bahwa lebih dari 80 persen dari gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global berasal dari gas buang kendaraan bermotor.Â
Dengan demikian, larangan penggunaan kendaraan bermotor oleh siswa-siswi merupakan langkah yang sangat tepat.
Bayangkan berapa banyaknya gas CO2 yang dapat kita tekan saat para siswa-siswi berangkat sekolah tanpa menggunakan kendaraan bermotor.
Dengan jumlah siswa-siswi mencapai 53,14 juta di Indonesia, dan sekitar 58,02% dari mereka biasanya menggunakan kendaraan bermotor, kita dapat menghitung dampaknya.
Kita mengalikan jumlah tersebut dengan rata-rata emisi CO2e per siswa-siswi selama seminggu perjalanan sekolah. Bayangkan, itu bisa mencapai 623 juta ton CO2e setiap tahunnya!
Ini lebih dari sekadar angka. Ini tentang mengubah kebiasaan kecil menjadi perubahan besar. Dengan mengurangi emisi ini, kita membantu mengubah iklim global. Dari total emisi CO2 sebesar 930 juta ton setiap tahun, kita bisa memangkasnya menjadi 307 juta ton CO2.
Ini adalah langkah besar bagi kita semua, mengurangi emisi global dari 19,9% menjadi 6,57% per tahun.Â