Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Untuk saat ini menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Tantangan dan Harapan Transformasi KTP Digital sebagai Identitas Kependudukan

17 Agustus 2023   17:19 Diperbarui: 22 Agustus 2023   04:40 1197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cara membuat KTP digital di aplikasi IKD.(KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN) 

Banyak sekali loh kasus-kasus pengambilan data ilegal oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Ada yang melakukannya hanya untuk pamer saja, atau ada juga loh yang melakukannya untuk mendapatkan keuntungan pribadi. 

Masih ingat tentang Bjorka, dalam kompas.id disebutkan sebanyak 44,2 juta data yang diduga dikelola melalui aplikasi MyPertamina dipasarkan akun Bjorka dengan harga sebesar 392 juta. Nah loh, ini lembaga negara loh, sekelas Pertamina pun bocor. 

Tidak hanya itu, masih pada kompas.id data sebanyak 1,3 milyar dari pendaftaran kartu SIM juga bocor. Bahkan data-data yang bocor ini adalah termasuk ke dalam data vital, sebab data yang bocor tersebut mencakup data NIK, nama, nomor kartu keluarga, nama lengkap, alamat lengkap, tempat tangga lahir sampai detail tanggal pendaftaran SIM. 

Bayangkan, data-data di atas adalah data-data penting yang biasa diperlukan saat kita membutuhkan pelayanan pada lembaga resmi pemerintah. Dan juga data-data di atas bisa jadi adalah data yang dijadikan rumusan kombinasi dalam pembuatan password ataupun PIN sebagai akses aplikasi pada ponsel pintar. 

Dari kejadian ini wajar beberapa rekan penulis ataupun mungkin beberapa warga yang lain mengalami krisis kepercayaan terhadap sesuatu yang bersifat digital. 

2. Aksesibilitas Teknologi

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO 
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO 

Selain dari keamanan data, beberapa rekan penulis juga enggan melakukan migrasi ke KTP digital sebab merasa gaptek. Walaupun sebenarnya mereka juga menggunakan ponsel pintar loh, tapi mereka merasa "nggak bisa". 

Wajar sih, kebanyakan dari rekan penulis tersebut terhitung sudah berumur dan walaupun menggunakan ponsel pintar tapi aplikasi yang terinstal hanya aplikasi-aplikasi standar default dari pembelian awal. Jadi jangan harap untuk instal-instal aplikasi lain yang perlu login username dan password, pasti mereka akan tolak mentah-mentah. 

Btw itu masih di lingkungan penulis yang terbilang kota kecil loh, bagaimana jika di daerah-daerah pelosok yang bahkan sekadar mencari sinyal untuk berbalas pesan saja susah. Ditambah dengan kondisi psikografis masyarakat yang masih jauh dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. 

Rasa-rasanya akan menjadi PR berat pemerintah dalam digitalisasi KTP seantero negeri. Sebab dengan luasan Indonesia yang mencapai 1,9 juta kilometer persegi dan 17 ribu pulau yang ada di Indonesia, non sense rasanya digitalisasi KTP akan segera selesai segera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun