Banyak sekali loh kasus-kasus pengambilan data ilegal oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Ada yang melakukannya hanya untuk pamer saja, atau ada juga loh yang melakukannya untuk mendapatkan keuntungan pribadi.Â
Masih ingat tentang Bjorka, dalam kompas.id disebutkan sebanyak 44,2 juta data yang diduga dikelola melalui aplikasi MyPertamina dipasarkan akun Bjorka dengan harga sebesar 392 juta. Nah loh, ini lembaga negara loh, sekelas Pertamina pun bocor.Â
Tidak hanya itu, masih pada kompas.id data sebanyak 1,3 milyar dari pendaftaran kartu SIM juga bocor. Bahkan data-data yang bocor ini adalah termasuk ke dalam data vital, sebab data yang bocor tersebut mencakup data NIK, nama, nomor kartu keluarga, nama lengkap, alamat lengkap, tempat tangga lahir sampai detail tanggal pendaftaran SIM.Â
Bayangkan, data-data di atas adalah data-data penting yang biasa diperlukan saat kita membutuhkan pelayanan pada lembaga resmi pemerintah. Dan juga data-data di atas bisa jadi adalah data yang dijadikan rumusan kombinasi dalam pembuatan password ataupun PIN sebagai akses aplikasi pada ponsel pintar.Â
Dari kejadian ini wajar beberapa rekan penulis ataupun mungkin beberapa warga yang lain mengalami krisis kepercayaan terhadap sesuatu yang bersifat digital.Â
2. Aksesibilitas Teknologi
Selain dari keamanan data, beberapa rekan penulis juga enggan melakukan migrasi ke KTP digital sebab merasa gaptek. Walaupun sebenarnya mereka juga menggunakan ponsel pintar loh, tapi mereka merasa "nggak bisa".Â
Wajar sih, kebanyakan dari rekan penulis tersebut terhitung sudah berumur dan walaupun menggunakan ponsel pintar tapi aplikasi yang terinstal hanya aplikasi-aplikasi standar default dari pembelian awal. Jadi jangan harap untuk instal-instal aplikasi lain yang perlu login username dan password, pasti mereka akan tolak mentah-mentah.Â
Btw itu masih di lingkungan penulis yang terbilang kota kecil loh, bagaimana jika di daerah-daerah pelosok yang bahkan sekadar mencari sinyal untuk berbalas pesan saja susah. Ditambah dengan kondisi psikografis masyarakat yang masih jauh dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.Â
Rasa-rasanya akan menjadi PR berat pemerintah dalam digitalisasi KTP seantero negeri. Sebab dengan luasan Indonesia yang mencapai 1,9 juta kilometer persegi dan 17 ribu pulau yang ada di Indonesia, non sense rasanya digitalisasi KTP akan segera selesai segera.