Hal ini dilakukan agar masing-masing pasangan bisa menyadari peran di dalam rumah tangga bahkan sebelum pernikahan resmi dilangsungkan, sehingga tidak ada lagi penyesalan di dalam diri masing-masing pasangan pasca menikah.Â
Keempat, Rencana Keluarga
Memiliki anak adalah sebuah anugerah, kebanggaan dan buah kasih ketika pasangan telah menikah. Tapi dewasa ini dengan pola kehidupan yang berubah seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, konsep tentang anak setelah menikah juga berubah.
Beberapa saat yang lalu trending di berbagai media sosial topik tentang childfree, yaitu sebuah konsep pernikahan tanpa anak, baik melahirkan ataupun membesarkan anak.
Artinya dalam rumah tangga tersebut murni hanya berdua semata, istri dan suami, mereka bersepakat menjalin rumah tangga tanpa anak.
Banyak perdebatan, pro dan kontra tentang konsep ini, masalah ini trending setelah salah satu pasangan muda Indonesia yang sedang menetap di luar negeri mengungkapkan konsep ini pada media sosialnya.
Salah satunya adalah apa yang ada di atas, bagaimana mereka memilih untuk childfree setelah menikah ataupun ada juga yang berkebalikan justru pasangan tersebut sampai harus mengadopsi puluhan anak kecil untuk di asuh dalam rumah tangga mereka saking cintanya dengan anak-anak.Â
Memang benar apa yang dulu sering diucapkan para orangtua kita dahulu, "banyak anak banyak rezeki", tapi dengan melihat pola kehidupan yang semakin berkembang jargon ini memiliki tantangan tersendiri bagi pasangan.
Jika dulu mungkin kehidupan rumah tangga bisa secara mandiri swasembada berbagai bahan pokok dalam memenuhi kebutuhan pangan, di masa yang sekarang sangat jarang terjadi.
Investasi pendidikan anak juga membutuhkan banyak biaya besar, sebab saat ini banyak yang sudah melek dengan pendidikan, pendidikan tidak lagi diartikan sebagai yang penting sekolah, tapi bagaimana orangtua mempersiapkan diri anak-anak agar mereka kelak siap dalam menghadapi tantangan global.
Maka tak heran lembaga-lembaga pendidikan swasta juga banyak yang bermunculan dengan berbagai jargon dan pola pembiasaan yang meningkatkan dan mengoptimalkan potensi anak dengan berbagai sarana yang ada di sekolah tersebut, dan pasti ini mahal.