Mohon tunggu...
Bentara Manusia
Bentara Manusia Mohon Tunggu... Freelancer - Tukang Kayu

Lelah, jalani saja, Tuhan tahu waktuNya, kudibawah kendaliNya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penari Dini Hari

15 November 2018   14:54 Diperbarui: 15 November 2018   15:27 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku datang untuk menjemput asaku

Marilah pulang bersamaku

Penari itu hanya menangis pilu dan penuh malu

Air matanya telah membasahi sebagian luasan bahuku

Aku datang untuk menjemputmu pulang

Tak ada kata memohon maaf dari lidahnya

Kusadari tangisan penyesalan dalam kesengsaraan telah menghukumnya

Mencambuk kulit indahnya

Pedang telah dihunuskan ke dalam hatinya

Dia masih dalam pelukanku menangis sejadi jadinya

Tak ada orang yang peduli pada gestur kami

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun