Untuk melepaskan nafsu lama terpendam
Penari-penari itu datang ke mejaku
Aku di meja ujung barat ditemani segelas kopi hitam manis pula
Dia satu diantara mereka datang menguasai satu kursi kosong yang ada di sana
Mengedipkan matanya
Dia masih perempuan yang sama di mata dan kepalaku
Kutatap tajam bola mata indahnya
Ia tertunduk malu
Mulai mengenaliku
Kain yang hanya menutupi buah dadanya
Katun lembut yang menutupi bagian mahkotanya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!