Mohon tunggu...
Keliling Dunia
Keliling Dunia Mohon Tunggu... Freelancer - aku adalah Tanah

Baca dengan mata/rasa dengan pikiran/karena aku adalah tanah yang mendambakan bacaan dan tulisan/ karya sastra sebagai bumbu kehidupan///Onesimus

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

GadisMu I

13 Juli 2022   16:54 Diperbarui: 13 Juli 2022   17:00 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ia calon Guru yang hebat dan kuat. Mengendarai mesin empat langkah ke mana saja dalam mendukung aktivitasnya. Gayanya yang sederhana dan ramah membuat hatiku mantap untuk jatuh cinta lebih dalam ke ruang yang lebih sempit di bagian hidupnya. Mengenali dan berbagi, untuk mengetahui kelebihan dan kekurang satu sama lain. Perbedaan Agama dan Suku yang jauh berbeda merupakan bumbu yang manis jika dilihat dengan makna sebuah garis Ciptaan Tuhan yang berbhineka, serta bisa saja menjadi pahit saat diriku tak percaya diri untuk berhadapan dengan jarak serta waktu yang begitu pelit.

Perempuan Jawa yang membuatku jatuh cinta. Dari Barat sana ia menuju ke Utara untuk menimba ilmu di Almamaternya, lalu menuju ke Timur untuk menemui calon pendekarnya. Mungkinkah ia sedang menguji ketakberdayaanku? Apakah aku yang terlaku jauh menimba dan menginterpretasikan bahwa ia juga jatuh cinta padaku, hanya Dia yang Maha Tahu. Dia adalah pemilik Gadis itu. GadisMu sempurna di mataku. Jangan-jangan aku sedang mabuk rindu. Rinduku telah terbayarkan oleh kedatangan GadisMu ke Almamaterku.

"Jum sudah ya. Pukul 12.40 WIB lima menit lagi"

"Sudah benar belum? Jam tanganmu kan sudah kecepatan sepuluh menit. Kamu menipu dirimu hehe"

"Sudah aku akumulasikan kok Jum. Sana masuk kelas, entar telat loh Juma."

"Ya deh. Kan aku tuan rumah tanpa istana toh, kamu aku berangkatkan dahulu ya. Baru aku menunaikan kewajiban lainku."

"Okay, aku berangkat ya ke tempat temanku. Semangat kuliahnya, Juma. "

"Hati-hati ya, salam sama Nadila. Oh iya salam juga nanti di Rumah sama adikmu Rahel"

"Iya Juma, nanti aku sampaikan ya. Dahhh Jumaa"

Aku melihatnya bergerak menuju ke Barat dan aku telah mendapatkan kebahagiaan dalam hadirnya hari ini. GadisMu telah datang mendahului janjiku padanya. Aku masih memperhatikan sosoknya, hingga menjauh dan mataku tak mampu melihatnya lagi. Aku pergi menerobos Gerbang utama Alamamaterku dan dengan berlari kecil-kecil aku bersorak-sorai, berkata pada gedung biru gagah itu, "Hari ini aku telah menemukan kebahagiaanku dengan kedatangan tamu istimewa yang membuat hati dan pikiranku kembali segar dan hijau, tapi aku masih suka warna yang sama denganmu. Warna biru langit Maguwo akan menjadi warna terbaik di hatiku, Biru."

Aku telah jatuh cinta pada GadisMu. Syukurku padaMu, berkat penyelenggaraanMu itu, aku energik kembali. Telah Engkau kirim GadisMu itu untuk menyambung tali kasih dalam namaMu. Sampai saat mereka membaca guratan dinding biru itu, aku masih bahagia bersamanya kala itu. Dia adalah GadisMu dari Sedayu, istimewa, ayu, anggun, ramah, senyumnya indah, bertumbuhlah dengan kekuatanMu, demi GadisMu, aku akan segera pergi dari Kota ini untuk bertempur melawan kebodohan dan kesengsaraan. Ia Guru masa depan kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun