Ada kemungkinan si penulis menerbitkan kedua artikelnya di jurnal Community Practitioner yang palsu (beralamat di https://commprac.com/, sempat diingatkan netizen lainnya pada kolom komentar yang sama) dan sempat terindeks, lalu entri dua artikel tersebut dihapus oleh Scopus dari databasenya, karena menyadari bahwa jurnal aslinya beralamat di https://www.communitypractitioner.co.uk/Â
2. Situs web PubPeer.
Komentar netizen pada situs web PubPeer juga merupakan sumber berhargaÂ
Sebagai contoh, apabila kita ingin mengetahui apakah pernah ada masalah pada jurnal Sustainability yang diterbitkan oleh MDPI, maka kita dapat memasukkan nama jurnal ini pada kotak pencarian di PubPeer.
PubPeer pada hasil pencarian di atas menunjukkan adanya masalah pada artikel tertentu sebagaimana ditunjukkan pada gambar berikut.
Sekali lagi, komentar netizen ini baru merupakan pertanda bahwa kita perlu waspada terhadap jurnal ini. Hal ini dapat dijadikan pertimbangan relatif, bukan pertimbangan mutlak, untuk memilih atau tidak jurnal ini.
Jika sebuah jurnal dipastikan ada di pangkalan data Scopus, jurnal itu asli, dan selaras dengan bidang kepakaran calon penulis, masih ada dua langkah berikutnya yang perlu ditempuh.
Langkah-langkah berikutnya adalah untuk meminimalisasi jurnal yang problematik sekaligus menjaga reputasi keilmuan penulis:
(1) Tengok Catatan Resmi Negara Tetangga.
(2) Kembali ke Intuisi Akademik.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!