Mohon tunggu...
Jumari Haryadi Kohar
Jumari Haryadi Kohar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, trainer, dan motivator

Jumari Haryadi alias J.Haryadi adalah seorang penulis, trainer kepenulisan, dan juga seorang motivator. Pria berdarah Kediri (Jawa Timur) dan Baturaja (Sumatera Selatan) ini memiliki hobi membaca, menulis, fotografi, dan traveling. Suami dari R.Yanty Heryanty ini memilih profesi sebagai penulis karena menulis adalah passion-nya. Bagi J.Haryadi, menulis sudah menyatu dalam jiwanya. Sehari saja tidak menulis akan membuat ia merasa ada sesuatu yang hilang. Oleh sebab itu pria berpostur tinggi 178 Cm ini akan selalu berusaha menulis setiap hari untuk memenuhi nutrisi jiwanya yang haus terhadap ilmu. Dunia menulis sudah dirintis J.Haryadi secara profesional sejak 2007. Ia sudah menulis puluhan judul buku dan ratusan artikel di berbagai media massa nasional. Selain itu, ayah empat anak ini pun sering membantu kliennya menulis buku, baik sebagai editor, co-writer, maupun sebagai ghostwriter. Jika Anda butuh jasa profesionalnya dihidang kepenulisan, bisa menghubunginya melalui HP/WA: 0852-1726-0169 No GoPay: +6285217260169

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Penghuni Sel XX.03

9 April 2020   12:25 Diperbarui: 9 April 2020   12:28 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kalau enggak salah tadi suaranya ada di sekitar sini Ton," ujar salah seorang sipir yang berpostur tubuh gendut.

"Bukan Dang, kayaknya  di sebelah sana," jawab sipir bernama Dadang yang bertubuh kurus sambil tangannya menunjuk ke sebuah sel.

Anton pun akhirnya mengikuti saran Dadang. Mereka bergerak dengan hati-hati sambil terus menyorotkan senternya ke berbagai arah secara bergantian.

Sorot lampu senter pria gendut dan kurus itu pun akhirnya terpaku pada sebuah sel bernomor XX.03. Tampak penghuninya terkapar di lantai dengan posisi tubuh tertelungkup tak bergerak. Wajahnya terlihat menempel di lantai. Matanya terlihat sudah terpejam.

"Ton, jangan-jangan Bang Rate sudah mati. Coba hubungi komandan!" Seru Dadang kepada Anton.

Rate adalah singkatan dari "Raja Tega". Itu julukan Imron, penjahat kambuhan yang sudah terbiasa keluar masuk lapas. Sudah tak terbilang jumlah kasus perampokan yang melibatkan namanya. Dia begitu dikenal karena setiap kejahatan yang melibatkan kelompoknya selalu menimbulkan korban jiwa. Namun, berkat kelihaiannya, Imron kerap lolos dari pengejaran polisi dan selalu buron.

Ibarat kata pepatah, sepandai-pandai tupat melompat akhirnya jatuh juga. Imron berhasil ditangkap oleh satuan Buru Sergap (Buser) Polres Bekasi di tempat persembunyiannya di daerah Parongpong, Bandung Barat.

Kejadiannya bermula saat Imron dan kelompoknya baru saja melakukan aksi perampokan terhadap Haji Dullah, seorang juragan ayam potong di daerah Tambun Selatan, Bekasi. Dalam kejadian tersebut, dua  petugas satuan pengaman (satpam) berhasil dilukainya dan dia juga berhasil membawa kabur perhiasan emas seberat 1/2 kg berikut uang senilai Rp 250 juta hasil penjualan ayam hari itu.

Setelah membagi hasil rampokannya, Imron dan kelompoknya berpencar. Anak buahnya menuju Depok, sedangkan dia kabur ke tempat Lilis, istri mudanya di daerah Parongpong, Bandung Barat.

Pelarian Imron terendus oleh pihak kepolisian. Tim buser Polres Bekasi melacak keberadaannya setelah tiga anak buahnya tertangkap terlebih dahulu.

Penyergapan Imron tersebut tidak berlangsung mulus. Pria asal Kota Agung, Sumatera Selatan itu dikenal sadis dan berani. Kemana-mana dia kerap membawa senjata api takitan yang diselipkan di pinggangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun