Mohon tunggu...
Jumari Haryadi Kohar
Jumari Haryadi Kohar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, trainer, dan motivator

Jumari Haryadi alias J.Haryadi adalah seorang penulis, trainer kepenulisan, dan juga seorang motivator. Pria berdarah Kediri (Jawa Timur) dan Baturaja (Sumatera Selatan) ini memiliki hobi membaca, menulis, fotografi, dan traveling. Suami dari R.Yanty Heryanty ini memilih profesi sebagai penulis karena menulis adalah passion-nya. Bagi J.Haryadi, menulis sudah menyatu dalam jiwanya. Sehari saja tidak menulis akan membuat ia merasa ada sesuatu yang hilang. Oleh sebab itu pria berpostur tinggi 178 Cm ini akan selalu berusaha menulis setiap hari untuk memenuhi nutrisi jiwanya yang haus terhadap ilmu. Dunia menulis sudah dirintis J.Haryadi secara profesional sejak 2007. Ia sudah menulis puluhan judul buku dan ratusan artikel di berbagai media massa nasional. Selain itu, ayah empat anak ini pun sering membantu kliennya menulis buku, baik sebagai editor, co-writer, maupun sebagai ghostwriter. Jika Anda butuh jasa profesionalnya dihidang kepenulisan, bisa menghubunginya melalui HP/WA: 0852-1726-0169 No GoPay: +6285217260169

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peranan Karya Tulis Terhadap Peningkatan Gerakan Ngamumule Budaya Jawa Barat

21 Agustus 2015   09:25 Diperbarui: 21 Agustus 2015   09:25 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cepat atau lambat, seni dan budaya peninggalan nenek moyang kita akan punah kalau generasi muda yang dilahirkan di Tatar Sunda (Pasundan) Jawa Barat ini tidak peduli dan ngamumule warisan nenek moyangnya. Sudah seharusnya sebagai orang yang lahir dan dibesarkan di Tatar Sunda, kita harus peduli dan mau  melestarikannya untuk generasi yang akan datang. Hal  itu bisa dilakukan dengan cara yang murah dan mudah yaitu melalui karya tulis.

Apabila orang Sunda sendiri mulai menjauhi budayanya sendiri, bahkan malu menggunakan budayanya sendiri dan justru lebih bangga menerapkan budaya luar yang belum tentu sesuai dengan budaya kita, itu sama artinya dengan melupakan sejarah. Kalau hal ini sampai terjadi, maka hidupnya akan salah jalan. Sebab yang namanya budaya orang Sunda dikenal sangat kental dengan etika yang berbudi luhur.

Adanya ancaman kepunahan terhadap seni dan budaya Sunda itu bukan isapan jempol belaka. Derasnya budaya asing yang masuk ke Indonesia, khususnya di Jawa Barat sangat sulit dibendung. Hal ini tentunya tidak terlepas dengan arus informasi yang begitu cepat sebagai akibat dari perkembangan teknologi komunikasi.

Salah satu cara agar kita bisa melaju derasnya budaya asing adalah dengan menulis tentang budaya Jawa Barat yang begitu indah dan penuh dengan nilai-nilai luhur. Melalui tulisan kita harapkan bisa memberikan informasi yang berimbang, sehingga masyarakat luas bisa mengambil manfaatnya serta mau mencintai budayanya sendiri.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun