Nah, begitu juga dengan orang yang hobi menulis. Apapun akan dilakukannya yang penting dia bisa menulis. Aktivitas menulis baginya merupakan suatu kesenangan. Maka, dia rela menulis apa saja yang menurutnya asik ditulis, tanpa memikirkan apakah tulisan itu menghasilkan uang atau tidak, bermanfaat atau tidak yang penting dia bisa menulis. Tentu saja kalau menulis yang baik-baik akan berdampak positif bagi siapa saja yang membacanya. Orang yang hobi menulis biasanya mempunyai blog pribadi untuk menyalurkan ide/gagasannya dalam menulis.
Seseorang yang hobi menulis bisa menulis sepanjang waktu, tidak ada istilah mood atau tidak mood dalam kamus hidupnya. Baginya menulis itu seperti berbicara, maka sepanjang dia punya banyak ide dan senang berbicara, maka jari-jemarinya akan dengan cepat beralih fungsi menggantikan mulutnya sebagai media komunikasi. Penulis tingkatan ini sebagian besar waktunya digunakan untuk menulis, baik menulis hal-hal fiksi maupun nonfiksi.
11. Menulis karena panggilan hidup.
Level tertinggi dari tujuan menulis adalah karena panggilan hidup. Artinya, orang menulis karena baginya menulis merupakan jalan untuk memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Menulis merupakan salah satu cara baginya untuk memberikan perubahan ke arah yang lebih baik bagi orang banyak. Tanpa menulis, bagaimana mungkin ide/pikiran yang ada di kepalanya bisa disebar dengan cepat dan bisa dinikmati oleh ribuan bahkan jutaan manusia. Gagasan yang disampaikan melalui lisan memiliki keterbatasan, tetapi melalui tulisan akan lebih efektif, praktis dan ekonomis.
Menulis karena panggilan hidup mempunyai makna yang sangat tinggi, karena tujuan menulis bukan hanya sekedar mencari ketenaran, mencari uang atau urusan duniawi semata, melainkan lebih mengarah ke alam spiritual, yaitu menulis demi berjuang untuk kebaikan umat manusia. Jika sudah sampai pada level ini, maka menulis menjadi pekerjaan yang menyenangkan karena dilakukan dengan hati yang ikhlas demi kepentingan orang lain.
Menulis Itu Mudah
Banyak orang yang merasa sulit ketika harus membuat sebuah tulisan yang formal, misalnya menulis artikel. Padahal kebiasaan menulis, seperti menulis sms, bbm-an atau membuat status di media sosial sudah biasa mereka lakukan. Lantas apa sebenarnya yang menjadi masalahnya ?
Pada dasarnya menulis itu sebenarnya pekerjan yang sangat mudah dan menyenangkan, Â bahkan sama mudahnya dengan berbicara. Apalagi jika dilakukan dengan sepenuh hati, sehingga tulisan yang dihasilkan juga mengalir seperti air yang turun dari tebing ke bawah bukit, lancar tanpa hambatan.
Tulisan yang baik biasanya juga dihasilkan dari penulis yang menulis dengan ikhlas, tanpa beban dan mempunyai pengetahuan yang baik pula.
Tulisan akan mudah dibuat jika kita sudah mempunyai perencanaan yang matang. Misalnya sudah menyiapkan tema apa yang akan ditulis, jenis tulisannya, menentukan outlinenya, gaya penulisannya, untuk siapa tulisan tersebut dibuat, kapan harus selesainya dan sebagainya.
Meskipun perencanaan menulisnya sudah baik, tetapi tanpa didukung dengan ilmu kepenulisan dan data atau referensi yang lengkap, maka bisa terjadi hambatan. Apa lagi jika penulis tidak mempunyai motivasi yang kuat, sehingga tulisan yang sudah dibuat bisa berhenti ditengah jalan.