"tidak bergeser kaki seseorang hamba pada hari kiamat sampai ia ditanya tentang empat hal ... tentang hartanya dari mana ia dapatkan dan untuk apa ia belanjakan." {HR Tirmidzi No. 2417, dishahihkan Albani, dalam Kitab Shahih at Targhib: 3592}
2.Hafidz/dzah dan Sholeh/ah
Insecure yang diperbolehkan selanjutnya ialah insecure kepada orang-orang yang diberikan hidayah dan kemudahan oleh Allah Swt dalam menghafalkan al Qur`an dan gemar beribadah. Mereka merasa nyaman dengan al Qur`an dan gelisah jika sehari saja tidak membacanya. Mereka bahagia ketika berada di masjid dan risau jika tertinggal satu kali saja sholat sunnah. Kita seharusnya insecure kepada mereka yang memiliki keimanan yang teguh dan hati yang lapang.
3.Manusia hanya boleh lemah di hadapan pencipta-Nya
Kita memang dilarang oleh Allah Swt. untuk merasa lemah. Lemah di sini adalah merasa bahwa diri hanya lemah di hadapan Allah. Ketika kita meminta dan berdoa kepada Allah di sinilah seharusnya kita tampilkan rasa lemah kita. Lemah hanya kepada Allah bahwa tiada daya dan kekuatan melainkan semua karena kuasaNya. Lemah yang sesungguhnya adalah manusia dan kekuatan itu asalnya dari Allah. Kita diperintahkan untuk tidak lemah, tetapi tetap ingat bahwa sumber dari kekuatan besar itu hanya dari Allah Swt..
WHAT I DO?
1.Perbaiki hubungan dengan Allah (hablummiallah) karena manusia pada hakikatnya adalah berketuhanan. Tuhan itu satu yakni Allah dan tiada Illah melainkan Ia. Perbaiki sholat dan ibadah lainnya untuk memperoleh ridho dan belas kasih Allah.
2.Perbaiki hubungan dengan orang lain (hablumminannas) karena manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan orang lain. Bayangkan jika tidak ada tukang jahit, bayangkan jika kita hidup seorang diri. Sungguh kelam dunia ini jika kita hanya hidup seorang diri.
3.Perbaiki diri sendiri (hablumminni) karena berdamai dengan diri sendiri adalah penting sebagai bentuk penerimaan diri dan bersyukur akan hidup yang sedang dan akan dijalani.
4.Meneladani sifat Nabi adalah hal penting harus dilakukan. Jadikan segala sifat dan sikap kita merujuk kepada Nabi Muhammad Saw. sebagai suri teladan manusia yang terbaik.
5.Ugrade ilmu. Manusia tidak ada yang dilahirkan dalam keadaan bodoh. Setiap manusia pasti memiliki kecerdasannya masing-masing sesuai bidang proporsinya. Jika kita memakna cerdas dalam satu makna, maka tidak akan ada si ahli Qur`an, tidak akan ada si ahli bahasa, tidak akan ada si ahli seni, si psikolog, dokter, si ahli matematika, dan sebagainya. Prof Horward Gardener, seorang ahli riset sekaligus psikolog Universitas Harvard, AS mengklasifikasikan kecerdasan manusia ada delapan dan bahkan satu manusia bisa jadi memiliki lebih dari satu kecerdasan. Nah, masih beranggapan bahwa diri tidak pintar? Tidak ada bakat? Yuk, diperbaiki mindsetnya.