Kesimpulan
Dari pemaparan tafsir di atas, dapat dilihat bahwa apa yang Yehezkiel lihat pada saat dirinya dibawa kembali ke Yerusalem adalah; segala jenis perbuatan yang sebenarnya merupakan adat-istiadat maupun ritus masa lalu yang sudah melekat dan hidup bersamaan dengan kehidupan masyarakat Israel di masa sebelum pembuangan.Â
Sulit untuk mengatakan bahwa mereka, orang-orang Israel yang tidak diangkut ke pembuangan telah melakukan penyelewengan terhadap ritus dan tata cara peribadahan yang seharusnya memang mereka lakukan. Jadi apa yang dipermasalahkan oleh Yehezkiel tersebut bukanlah suatu peribadahan asing, melainkan beberapa ibadah Isarael kuno yang di mata Yehezkiel sudah merupakan ibadah yang keliru dan harus dihapuskan.Â
Menanggapi hal ini Yehezkiel sangatlah keras, dan sampai tidak memberi celah sedikit pun untuk memperbolehkan adanya kegiatan maupun simbol-simbol yang sudah terlebih dahulu ada di kalangan Israel kuno. Alasanya pun dapat dipastikan karena traumanya yang berlebihan terhadap kemarahan Allah sehingga menghancurkan Israel dan membuangnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H