Mohon tunggu...
YULIUS PANCA SEPUTRA
YULIUS PANCA SEPUTRA Mohon Tunggu... Perawat - Ners

Menulis, Bermusik

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Penerapan Filsafat Manajemen dalam Keperawatan

29 Juni 2024   04:30 Diperbarui: 1 Juli 2024   17:35 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Merujuk pada pernyataan Peter Drucker “BAHWA PEMIMPIN YANG EFEKTIF BUKAN SOAL PINTAR BERPIDATO DAN MENCITRAKAN DIRI AGAR DISUKAI, KEPEMIMPINAN TERGAMBAR DARI HASIL KERJANYA, BUKAN ATRIBUT-ATRIBUTNYA”, maka secara konseptual bahwa model manajerial keperawatan sebagian berorientasi pada konsep Drucker di atas. Manajer adalah contoh, tauladan, panutan dan rujukan, dimana segala kompetensi manajerialnya harus benar-benar menjadi model bagi para stafnya, sehingga tidak menjadi sebuah ketimpangan yang mengakibatkan konflik antara manajer dan staf karena ketidak sesuaian komitmen.

MANAGEMENT Is Doing Things Right; LEADERSHIP IS Doing The Right Things, bahwa manajer harus melakukan hal yang baik, pemimpin harus melakukan hal yang baik, dalam aplikasi pelayanan asuhan keperawatan, seorang manajer harus memberikan sebuah aksi nyata yang baik yang dapat ditiru oleh staf dalam sebuah tindakan profesi, agar tidak terjadi penyimpangan peran, agar menjadi sebuah role model yang dapat dipertanggung jawabkan dalam aspek hukum dan norma sosial dari sebuah profesi.

Kesimpulan terakhir yang dapat penulis sampaikan antara filsafat dengan keperawatan adalah bagaimana peran filsafat menjadi pondasi pemikiran dan keilmuan keperawatan dalam menciptakan sebuah manajemen keparawatan yang mempunyai akuntabilitas yang tinggi dalam mempertanggungjawabkan dasar konseptual dan analisis yang mendukung tugas-tugas profesi serta menjadi dasar bagi eksistensi keperawatan sebagai sebuah profesi. Dengan berorientasi logika filsafat ilmu keperawatan mampu menciptakan sebuah paradigma dan manajemen keperawatan yang dapat memberikan manfaat dan berhasil guna bagi ilmu kesehatan secara luas dalam menajemen orang sakit baik secara individu maupun kelompok.

SARAN

Diperlukan kajian lebih lanjut mengenai ontologi, epistemologi, dan aksiologi untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan.

DAFTAR RUJUKAN

Aini, H., & Apriyanti, H. (2024). Gaya Kepemimpinan Analisis SWOT : Menggali Potensi dan Mengatasi Tantangan. Jurnal Sains Student Research, 2(1), 747–752.

Flaming, D. (2004). Nursing theories as nursing ontologies. Nursing Philosophy : An International Journal for Healthcare Professionals, 5, 224–229. https://doi.org/10.1111/j.1466-769X.2004.00191.x

Herminsih, Rahmawati, P. (2017). Bunga Rampai Falsafah Dan Teori Keperawatan. Jurnal Sains dan Seni ITS (Vol. 6). Retrieved from http://repositorio.unan.edu.ni/2986/1/5624.pdf%0Ahttp://fiskal.kemenkeu.go.id/ejournal%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.cirp.2016.06.001%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.powtec.2016.12.055%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.ijfatigue.2019.02.006%0Ahttps://doi.org/10.1

Hidayah, N. (2021). Buku Ajar Managemen Strategik. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952. (Vol. 119).

Kamil, H. (2012). Aksiologi Ilmu Keperawatan: Model Praktek Keperawatan Profesional. Idea Nursing Journal, 3(1), 79–88. Retrieved from http://e-repository.unsyiah.ac.id/INJ/article/view/6419

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun