Mohon tunggu...
Juliastri Sn
Juliastri Sn Mohon Tunggu... Administrasi - MomBloggerPreneur, Content Creator and Podcaster at Laughing with Juliastri Sn

Seorang yang aktif, dinamis dan menyukai hal-hal yang baru, unik dan berbeda dari yang sudah ada. Seorang pemimpi tingkat tinggi, pengkhayal dan suka berangan-angan yang kadang sulit diterjemahkan oleh logika.. Buat yang ingin mengenal saya lebih jauh, silakan kunjungi blog saya : https://juliastrisn.com https://angananganku.blogspot.com https://ourhobbiesblog.blogspot.com https://bisnisnekad.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tentang Sebuah Rasa

24 Oktober 2011   07:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:34 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Mas, Yoyok itu siapa ? Teman barumu po ? Kok aku belum tahu ?”

Waduh, istriku tanya tentang siapa Yoyok, namamu yang kusimpan dalam handphoneku. Aku terkesiap, handuk yang melilit tubuhku hampir saja terlepas. Aku baru selesai mandi.

“Tadi, waktu mas mandi, ada panggilan masuk namanya Yoyok, mau tak angkat kebetulan pas handphoneku juga bunyi, mbak Nita telpon mau pesen kue.”

“Oh..iyo, temen baru. Ya sudah, paling nanti juga telpon lagi kalau penting.”

Cepat-cepat kujangkau handphoneku dan benar, ada namamu di daftar miss call. Ada apa ya ? Aku jadi penasaran. Apa kau sudah tahu tentang aku ?

“Nanti, kalau aku lagi ke kamar mandi trus ada telpon dari Yoyok lagi, nggak usah diangkat ya..urusan laki-laki..”

Kataku pada istriku sambil mataku mengedip nakal.

“Walah kemaki..biasanya juga tak angkat ndak papa..jangan-jangan Yoyok ki pacarmu, opo sampeyan homo to mas ? Hiii...”

“Hush..sembarangan..”

Pikiranku penuh dengan tanda tanya. Berharap kau telpon lagi tapi please..mbok disaat istriku pas nggak ada. Pas aku di kantor atau di luar rumah saja sepertinya lebih aman. Aku nggak mau terperangkap dalam kebohongan yang berkesinambungan. Aku takut dosaku berlarut-larut. Duh, Gusti..mbok yao masa laluku ini jangan menggangguku lagi. Tapi yo salahku juga kenapa kemarin telepon trus ngomong yang nggak-nggak. Tak pikir kau sudah tidak nggagas lagi, lha kok malah telepon balik. Wah, jan..

Pagi ini aku berangkat ke kantor dengan tergesa-gesa. Kurang 1 menit lagi aku telat ikut meeting. Semua gara-gara aku susah tidur tadi malam. Apalagi kalau bukan mikirin kau. Harap-harap cemas kalau kau telpon lagi. Handphone sampai tak simpan di bawah bantal. Sengaja tak silent supaya istriku nggak dengar kalau ada panggilan. Cukup dengan merasakan getarannya saja. Tapi yang kutunggu-tunggu tak kunjung menelepon. Yo wis, lega sementara. Sebenarnya aku pengin nelpon kau lagi, tapi aku masih takut ngomong yang nggak-nggak kayak kemarin. Trus, ndelalah pulsaku sudah di ambang batas. Istriku bisa curiga kalau pulsaku tiba-tiba mendadak boros. Wong biasane aku ki paling awet pakai pulsa. Kalau nggak penting banget ya nggak telpon. Ngirit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun