Mohon tunggu...
Juli HidayaturRohman
Juli HidayaturRohman Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Nila Ubaidah, S.Pd., M.Pd. | Pendidikan Matematika | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan | Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Seorang yang ingin menjadikan tulisannya sebagai suatu kebermanfaatan bagi umat manusia.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penerapan HOTS sebagai Bentuk Realisasi Karakteristik Pembelajaran Matematika Kontemporer SMA

26 Oktober 2021   10:51 Diperbarui: 26 Oktober 2021   10:55 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Bentuk nyata yang dapat dipergunakan dengan tujuan meningkatkan kemampuan dan keterampilan secara deduktif juga penekanan terhadap pemahaman konsep, alah satunya dengan menerapkan pemberian soal-soal dengan taraf atau tingkat HOTS (High Order Thinking Skill). Maka dari itu kita harus memahami apa itu HOTS baik dari definisi, karaketristik, perbedaan dengan yang bukan HOTS,  contohnya yang biasanya diterapkan dalam pembelajaran matematika kontemporer.

     HOTS (High Order Thinking Skill)

Di lansir dari buku Pembelajaran Berbasis HOTS oleh Ridwan Abdullah Sani, menjelaskan bahwa konsep pendidikan HOTS (High Order Thinking Skill) pertama kali dikenal berasal dari konsep dalam buku karya Benjamin S. Bloom dengan judul Taxonomy of Educational Objectives : The Classification of Educational Goals (1956) yang berisi mengenai kategori tingkat pemikiran manusia (siswa) yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Selain itu ada Brookhart yang turut andil dan  mengemukakan bahwa konsep atau model ini adalah sebagai sarana transfer ilmu, untuk berpikir secara kritis dengan masalah yang sebenarnya memiliki konsep yang sama seperti masalah (soal) sebelumnya namun dirancang sedemikian rupa  sehingga siswa merasa asing atau tidak familiar dengan masalah tersebut, maka dari itu diperlukan adanya pemikiran yang mendalam mengenai konsep dari masalah yang disajikan.

 HOTS merupakan suatu bentuk perubahan sistem atau metode pengajaran, sehingga HOTS ini sangat erat kaitannya dengan kurikulum baru yang diterapkan di Indonesia. Sampai sekarang, kurikulum yang biasa kita kenal dengan K-13 atau kurikulum 2013 yang mana baru diperkenalkan HOTS ini, namun belum diterapkan sepenuhnya. HOTS ini baru diterapkan di Indonesia, setelah pelaksanaan Ujian Nasional 2017/2018 setelah mengalami berbagai perubahan, perombakan, revisi, dan yang lainnya, sehingga tercipta kurikulum yang efisien dan efektif dengan tujuan agar siswa dapat mengembangkan kemampuan berfikir secara kritis, inovatif, dan kreatif.

     Seperti yang sudah disinggung pada paragraf sebelumnya, di mana HOTS (High Order Thinking Skill) adalah sebuah merupakan suatu tingkatan keterampilan berpikir manusia yang termasuk ke dalam tingkatan tinggi untuk memecahkan suatu permasalahn menggunakan kemampuan dalam beranalogi, wawasan luas, menganalisis, mengevaluasi dan juga berfikir secara kreatif.

     Senada dengan pendapat yang dikemukakan oleh Webb & Coxford (Sumarmo & Nishitami, 2010) yang mana tingkatan berpikir dalam matematika dikelompokan berdasarkan kedalaman dan luasnya aktivitas berfikir yang dilakukan, yaitu Lower Order Thinking Skills (LOTS)yang meliputi kemampuan mengoperasikan aritmetika sederhana, mengaplikasikan aturan secara langsung, mengerjakan sesuatu berdasar algoritma. Selain itu juga terdapat High Order Thinking Skills (HOTS) yaitu kemampuan berpikir tingkat tinggi yang mencakup wawasan mengenai matematika, menduga, menganalogi dan menggeneralisasikan, bernalar secara logis, mengedepankan konsep dalam memecahkan masalah, serta mengkomikasikan dan mengkoneksikan hal matematis.

     Selain itu, ada pula tingkatan berpikir menurut Taksonomi Bloom yang telah direvisi, yaitu :

  • Mengingat (Remember)
  • Memahami (Understanding)
  • Menerapkan (Apply)
  • Analisis (Analyze)
  • Evaluasi (Evaluate)
  • Menciptakan (Creating)

     Perlu diketahui bahwa tiga tingkatan paling atas (mengingat, memahami, dan menerapkan) merupakan kemampuan berpikir tingkat rendah, lalu untuk tiga tingkat yang bawah (analisis, evaluasi, dan menciptakan) yang mana merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan inilah yang disebut dengan HOTS (High Order Thinking Skill).

     Seperti apa si contoh dari soal matematika berbasis bukan HOTS dan berbasis HOTS, serta bagaimana perbedaannya?

Soal 1

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun