Mohon tunggu...
Juli HidayaturRohman
Juli HidayaturRohman Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Nila Ubaidah, S.Pd., M.Pd. | Pendidikan Matematika | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan | Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Seorang yang ingin menjadikan tulisannya sebagai suatu kebermanfaatan bagi umat manusia.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penerapan HOTS sebagai Bentuk Realisasi Karakteristik Pembelajaran Matematika Kontemporer SMA

26 Oktober 2021   10:51 Diperbarui: 26 Oktober 2021   10:55 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita ambil contoh, dulu pada jenjang Sekolah Menengah Atas. Soal-soal yang diberikan masih hanya sebatas pengujian pengetahuan yang didapat mereka dari guru saja dan juga pembelajaran secara induktif, dengan . Seiring dengan perubahan dan perkembangan sistem pendidikan, sekarang sudah mulai dan banyak menerapkan pemberian soal dengan  tujuan pengujian keterampilan berpikir tingkat tinggi mengedepankan dan menuntut siswa untuk mengembangkan pikirannya, berfikir secara kritis, deduktif, dan kompherhensif, serta menggunakan sudut pandangnya dalam menyelesaikan suatu masalah namun tetap dalam jalan dan konsep yang benar.

Metode pemberian soal atau jenis dari soal yang membutuhkan keterampilan tingkat tinggi tersebut biasa kita kenal dengan nama soal HOTS (High Order Thinking Skill). Metode ini merupakan salah satu realisasi dalam perkembangan sistem pendidikan di Indonesia yang semula bersifat tradisional berubah menjadi sistem pembelajaran modern juga dapat kita sebut dengan Sistem Pembelajaran Kontemporer. 

Satu hal yang dapat kita ketahui dari kata "modern" adalah penggunaan teknologi sebagai pendamping ,untuk memfasilitasi berlangsungnya suatu pembelajaran. Teknologi ini ada pastilah karena adanya suatu perkembangan dan perubahan. Selain munculnya teknologi tersebut, hadir juga pengembangan metode dala pengajaran, yang sesuai dengan perkembangan siswa secara mental.

Nah sebelum kita mengetahui korelasi antara HOTS dan perkembangan pembelajaran matematika kontemporer, kita harus paham terlebih dahulu apa itu pembelajaran matematika kontemporer.

     Matematika Kontemporer

Pembelajaran Matematika kontemporer itu sendiri merupakan bentuk perkembangan secara modern dari pembelajaran matematika tradisional yang sudah pasti terjadi beberapa perubahan guna mencapai tujuan pendidikan dengan jalan yang lebih baik. Pembelajaran Kontemporer ini memiliki suatu capaian di mana siswa belajar dengan memahami pengetahuan atau konsep dasar sebelum mengaplikasikannya, sehingga siswa akan terlatih menggunakan keterampilan dalam berpikir dengan luas dan juga nantinya diharapkan siswa memiliki pengalaman yang bermakna dari proses belajar, pengertian ini berdasarkan keterkaitannya dengan teori belajar Konstruktivisme.

Perkembangan Matematika kontemporer ini dimulai sejak tahun 1850 atau sampai sekarang. Pada setiap abadnya, matematika itu sendiri mengalami perubahan, misal pada abad ke 17 di mana banyak penelitian yang melibatkan matematika sehingga menghasilkan teori-teori seperti Probabilitas, Logaritma, dan yang lainnya melalui pemikiran ahli atau ilmuan seperti Blaise Pascal dan yang lainnya. 

Perkembangan tersebut dapat terjadi diamibatkan oleh beberapa faktor antara lain adanya suatu kegiatan atau aktivitas penemuan yang melibatkan ilmu matematika di dalammnya serta keikutsertaan banyak nama-nama ilmuan besar. Selanjutnya, terdapat faktor di mana terjadinya atau dilakukannya berbagai bentuk penelitian yang juga melibatkna matematika di dalamnya, sehingga hal tersebut sebagai acuan atau bahan untuk melakukan suatu pengembangan terhadap matematika untuk kedepannya agar hal yang dibahas dapat lebih luas.

Beberapa karakteristik dari matematika kontemporer ini yang membedakan dengan pembelajaran matematika tradisional menurut Max A. Sobel dan Evan M. Maletsky  (2003) di mana, pembelajaran matematika kontemporer ini menekankan pada pemahaman konsep tidak hanya berfokus terhadap apa yang diberikan, dalam artian siswa dapat memahami konsep dasar dari materi matematika yang diajarkan, tidak hanya berpaku terhadap hal yang sudah diberikan misalnya penggunaan rumus dalam penyelesaian masalah matematika. 

Hal ini bertujuan, agar siswa dapat menggunakan keterampilan dan kebebasan dalam berfikir untuk membuat suatu penyelesaian dengan sudut pandang mereka yang mana itu dihasilkan dari pemahaman yang mendasar mengenai materi yang diberikan, sehingga siswa tidak akan salah menentukan jalan penyelesaian disebabkan mereka masih dalam konsep yang seharusnya.

Selain itu, dari sudut pandang Erman Suherman dan Udin S. Winata putra yang mana mengungkapkan bahwa metode pengajaran yang diberikan pada pembelajaran maematika kontemaporer yaitu dengan pengajaran menggunakan metode deduktif, di mana metode ini mengajarkan pemahaman secara umum baru diterapkan dalam kasus-kasus khusus, dengan kata lain kita harus memahami konsep dasar terlebih dahulu, hal ini sejalan dengan karakteristik matematika kontemporer sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun