Mohon tunggu...
Sian Hwa
Sian Hwa Mohon Tunggu... lainnya -

Doyan nyampah di dumay. Wajib bikin novel yang keren badai. Penggila film dan buku. Bipolar dan insocially competent.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel: Gerimis Pagi (Bab 10)

27 Desember 2013   14:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:26 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Suara anak kecil laki-laki bertanya terdengar sebagai backsound, “Siapa, Ma?”

“Teman Mama.”

“Siapa?”

“Tante Nara. Mau ngomong?”

Tante? Gue sudah tante-tante? Apakah aku membeku dalam kapsul dan tiba-tiba mencair begitu saja dalam kurun waktu berbeda?

“Sori, Ra! Itu anak gue yang paling gede. Elo telat ngasih ucapan selamat. Nasib lo deh, gara-gara kebanyakan bertapa di hutan.”

“Umur berapa, Rat?”

“Minggu depan ulang tahun ke lima, Ra! Elo bisa pulang kan? Anak gue selalu tanya siapa tante Nara. Dia bahkan manggil nyokap lo Oma dan sekarang jadi cucu kesayangannya. Elo mesti lihat, deh!”

Aku tanpa sadar tersenyum. “Bunda katanya sakit?”

“Iya. Penyakit lama, sih! Kambuh karena elo enggak kedengaran kabarnya selama setahun belakangan ini. Biasanya hampir tiap bulan sejak elo pergi-pergian, elo selalu telpon nyokap lo dan mengabarkan kondisi elo. Eh, mendadak hilang ditelan bumi. Apa perlu gue ikut nge-SAR dengan perut buncit begini, Ra?”

“Eh, elo hamil lagi? Gila, tokcer amat!” Aku spontan menoleh pada lelaki itu, yang sekarang sedang mengatur piring di meja makan. Ia mengambil kotak jus Buavita rasa sirsak dari dalam kulkas dan meletakkannya di tengah-tengah meja. Lelaki ini…kenapa terasa berbeda sekali dari yang pernah kuingat? Beberapa hal masih sama, beberapa hal mungkin terlupakan, tapi ini…yang ada di hadapanku sedang berlaku sebagai lelaki idaman para perempuan: suami yang baik, perhatian, bisa memasak (walau hanya nasi goreng barangkali). Apakah waktu sedemikian ajaib merubah karakter orang?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun