Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Fenomena Kohabitasi di Kalangan Kaum Muda: Antara Perubahan Sosial dan Tantangan Budaya

6 Oktober 2024   18:07 Diperbarui: 6 Oktober 2024   18:11 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persiapan yang Lebih Baik: Hidup bersama dapat membantu pasangan lebih siap menghadapi kehidupan pernikahan.

Kohabitasi, atau hidup bersama sebelum menikah, seringkali dianggap sebagai masa percobaan sebelum memasuki jenjang pernikahan. Periode ini memberikan kesempatan bagi pasangan untuk mengenal satu sama lain secara lebih mendalam dan mempersiapkan diri menghadapi dinamika kehidupan rumah tangga.

Kohabitasi dapat menjadi tahap persiapan yang sangat berharga sebelum menikah. Dengan menjalani kehidupan bersama, pasangan dapat lebih siap menghadapi tantangan dan dinamika kehidupan pernikahan. 

Namun, penting untuk diingat bahwa kohabitasi bukanlah jaminan keberhasilan pernikahan. Keberhasilan sebuah pernikahan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti komitmen, dukungan keluarga, dan kesiapan emosional.

Fleksibilitas: Pasangan memiliki lebih banyak fleksibilitas dalam mengatur kehidupan mereka.

Salah satu keuntungan yang seringkali disebut dari kohabitasi adalah fleksibilitas yang lebih besar dalam mengatur kehidupan. Ketika dua orang memutuskan untuk hidup bersama sebelum menikah, mereka memiliki kebebasan yang lebih tinggi untuk menata keseharian mereka sesuai dengan preferensi dan kebutuhan bersama.

Fleksibilitas yang ditawarkan oleh kohabitasi dapat menjadi aset berharga dalam membangun hubungan yang sehat dan bahagia. Dengan memberikan kebebasan untuk bereksplorasi dan beradaptasi, pasangan dapat menciptakan kehidupan bersama yang lebih memuaskan.

Dampak Negatif:

Tingkat perceraian yang lebih tinggi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang hidup bersama sebelum menikah cenderung memiliki tingkat perceraian yang lebih tinggi.

Selama beberapa dekade terakhir, kohabitasi atau hidup bersama sebelum menikah telah menjadi semakin umum di banyak masyarakat. 

Meskipun dianggap sebagai langkah persiapan menuju pernikahan, beberapa penelitian menunjukkan korelasi antara kohabitasi dan tingkat perceraian yang lebih tinggi. Fenomena ini telah memicu perdebatan sengit mengenai dampak kohabitasi terhadap kestabilan pernikahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun