Kedua, Indonesia harus memperkuat kemampuan maritimnya. Untuk melakukan patroli yang efektif di ZEE, diperlukan investasi dalam angkatan laut dan penjaga pantai modern. Keinginan Indonesia untuk mempertahankan kedaulatan akan ditunjukkan dengan patroli teratur dan latihan dengan mitra regional.Â
Untuk memastikan bahwa Indonesia dapat menanggapi setiap pelanggaran wilayah dengan cepat, diperlukan peningkatan peralatan dan teknologi militer, seperti kapal patroli dan pesawat pengintai. Selain itu, upaya untuk bekerja sama dengan negara-negara yang berdekatan dalam latihan militer dan patroli bersama dapat membantu memperkuat kapasitas organisasi untuk menangani ancaman maritim.Â
Pertahanan kepulauan digital Indonesia, Metode tradisional kekuatan militer dan pengendalian sumber daya, meskipun penting, tidak cukup dalam menghadapi kemampuan teknologi Tiongkok yang canggih. Untuk mencegah serangan, Indonesia harus memanfaatkan keunikan geografinya dan merangkul era digital.Â
Bayangkan jaringan sensor bawah air, drone, dan satelit yang saling terhubung menyelimuti wilayah maritim Indonesia yang luas. Data real-time mengenai penangkapan ikan ilegal, kapal yang mendekat, dan perubahan lingkungan akan dialirkan ke pusat komando terpusat. Ini akan meningkatkan kesadaran domain maritim, memungkinkan Indonesia untuk mengantisipasi dan menanggapi ancaman dengan cepat.
Metode ini memiliki beberapa keuntungan. Pertama, ini adalah metode yang hemat biaya untuk memantau kepulauan yang luas. Dibandingkan dengan metode tradisional yang membutuhkan banyak sumber daya manusia dan material, teknologi digital memungkinkan pengawasan yang lebih luas dan efektif.Â
Kedua, transparansi dan kerja sama internasional ditekankan, menghalangi agresi tanpa menggunakan militerisasi terang-terangan. Selain itu, transparansi ini akan meningkatkan kepercayaan antara negara-negara di kawasan, yang akan mengurangi kemungkinan konflik. Terakhir, nelayan menjaga perairan, mendorong masyarakat lokal. Indonesia dapat membangun jaringan pertahanan yang lebih tangguh dan berbasis komunitas dengan melibatkan masyarakat lokal.
Ketiga, Indonesia memiliki kesempatan untuk memanfaatkan kekuatan ekonominya. Indonesia memiliki kemampuan untuk mengurangi ketergantungannya pada Tiongkok dengan mendiversifikasi kemitraan perdagangannya sebagai negara berkembang yang besar. Ada kemungkinan bahwa kekuatan ekonomi ini akan digunakan untuk menghentikan tindakan agresif.Â
Indonesia dapat mengurangi risiko ketergantungan ekonominya dan mendapatkan posisi tawar yang lebih kuat dalam melakukan negosiasi dengan Tiongkok serta meningkatkan hubungan dagang dengan negara-negara di luar kawasan, seperti Uni Eropa dan negara-negara di Timur Tengah.
Tetapi tetap keutamaan Kemandirian Ekonomi Maritim,Indonesia harus mengubah pendekatan dengan membangun kemandirian ekonomi maritim di Laut Natuna jika ingin meredam konflik dan memperkuat kedaulatan. Ada beberapa keuntungan dari inovasi ini,Untuk memperkuat industri perikanan nasional Indonesia, diperlukan pembangunan armada kapal penangkap ikan modern yang dapat mencapai seluruh Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).Â
Selain itu, budidaya ikan laut berkelanjutan diperlukan untuk memenuhi permintaan domestik dan pasar ekspor.Kawasan ini dapat berfungsi sebagai pusat industri maritim terpadu, mendorong lahirnya "Zona Ekonomi Khusus Laut Natuna". Di sana dapat dibangun pusat penelitian kelautan, galangan kapal, dan fasilitas pengolahan hasil laut.Â
Zona ekonomi khusus ini akan membuat investasi menarik dan menciptakan lapangan kerja baru, mengurangi ketergantungan pada ekonomi asing. Meningkatnya aktivitas ekonomi di Laut Natuna akan membuat wilayah tersebut lebih ramai dan aman, yang akan meredam upaya "pendudukan halus" oleh negara lain. Selain itu, memiliki kepentingan ekonomi yang kuat dan terstruktur di Laut Natuna akan membuat Indonesia lebih kuat dalam diplomasi.