Mohon tunggu...
Juhamri
Juhamri Mohon Tunggu... Lainnya - -

saya tidak tahu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ancaman Konflik di Laut China Selatan Terhadap Kedaulatan Indonesia

31 Mei 2024   23:00 Diperbarui: 31 Mei 2024   23:25 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dengan adanya wewenang untuk menggunakan kekuatan jika diperlukan, undang-undang ini meningkatkan risiko insiden di laut. Ini karena kapal nelayan Indonesia sering beroperasi di dekat atau bahkan di dalam perairan yang dianggap oleh China sebagai bagian dari "sembilan garis putus-putus".

            Meningkatnya risiko konflik "spillover" ke perairan teritorial Indonesia adalah hasil dari kebijakan dan tindakan China ini. Ketika penjaga pantai China semakin agresif dalam menegakkan klaim mereka, kemungkinan terjadi insiden dengan kapal-kapal Indonesia meningkat. 

Konflikt seperti ini dapat membahayakan hubungan bilateral Indonesia-China serta stabilitas regional secara keseluruhan. Ditambah lagi, ada kemungkinan bentrokan militer antara penjaga pantai China dan kapal-kapal Indonesia atau negara lain di wilayah tersebut, yang dapat menyebabkan eskalasi yang lebih besar.

Selain itu, negara-negara lain telah menanggapi klaim China di Laut China Selatan dengan melakukan operasi kebebasan navigasi di wilayah yang disengketakan untuk menentang klaim China. Langkah ini meningkatkan kompleksitas dan ketegangan di kawasan, menciptakan dinamika yang lebih rumit bagi negara-negara seperti Indonesia yang harus menavigasi hubungan mereka dengan kekuatan besar sambil mempertahankan kepentingan nasional mereka.

Dinamika keamanan regional

Hubungan yang tidak stabil antara China dan Amerika Serikat sangat memengaruhi dinamika keamanan regional di sekitar Laut China Selatan. Persaingan antara dua kekuatan besar ini tidak hanya memiliki dampak yang signifikan terhadap stabilitas wilayah Asia-Pasifik, tetapi juga dapat meningkatkan ketegangan dan meningkatkan risiko konflik.

Salah satu faktor yang menyebabkan ketegangan yang signifikan antara China dan Amerika Serikat adalah operasi kebebasan navigasi di Laut China Selatan. Operasi ini bertujuan untuk menjamin kebebasan navigasi di perairan internasional dan menantang klaim China atas sebagian besar Laut China Selatan. Namun, tindakan semacam itu juga dapat menyebabkan reaksi pertahanan China meningkat dan meningkatkan risiko kejadian di laut.

Selain itu, dinamika keamanan dapat dipengaruhi oleh kehadiran militer AS di kawasan ini. Amerika Serikat telah memperluas kerja sama militernya dengan beberapa negara di Asia-Pasifik, termasuk Indonesia, melalui program bantuan militer, latihan, dan pertukaran personel. 

Hal ini dapat memberikan keuntungan strategis bagi negara-negara yang mengkhawatirkan klaim agresif China di Laut China Selatan, tetapi juga dapat menyebabkan reaksi negatif dari China dan meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.

Potensi konflik antara China dan Amerika Serikat memiliki implikasi langsung bagi negara-negara di sekitar Laut China Selatan, termasuk Indonesia. Jika konflik terjadi di dekat perairan Indonesia, negara ini dapat terlibat dalam konflik secara tidak langsung atau bahkan langsung. Ketidakpastian dan eskalasi konflik antara dua kekuatan besar ini menimbulkan ancaman yang dapat merugikan.

Implikasi ekonomi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun