***
Seorang pun orang Bayur tidak pernah tahu kalau keterampilan Sutan memanjat kelapa didapat dari ketekunannya memanjat jelutung. Setahu mereka, Sutan adalah pemanjat dadakan, seperti orang baru yang tiba-tiba jatuh dari langit atau tersembul dari bumi.
"Ia pasti sudah berguru kepada seorang pawang hebat yang keluar dari laut," kata seseorang kepada Kureh ketika mereka berkumpul di warung kopi.
"Ah, tak mungkin," sela yang lain.
"Ia pasti menggunakan ilmu khadam atau jimat warisan Nabi Sulaiman," kata yang lain lagi.
"Ah, itu juga tak mungkin," bantah yang lain pula.
"Kalau begitu, ia mungkin manusia ajaib yang telah dijanjikan Tuhan," sambung yang pertama tadi.
Akal nelayan-nelayan kampung Bayur, yang sebagian besar buta huruf itu , sulit menerima kalau orang yang dulunya tukang cukur, kemudian jadi rentenir, tiba-tiba jadi pemanjat kelapa yang mengalahkan kera.
Bagaikan motivator kelas dunia berorasi, Kureh tampil cepat menyela diskusi yang hampir jadi arena perkelahian itu.
"Yang pasti, itu pasti hasil belajar."
" Tapi, ayah, kakek, atau moyangnya tidak ada yang pandai memanjat," bantah salah seorang peserta .