Mohon tunggu...
Jufran Helmi
Jufran Helmi Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pohon Jelutung

22 April 2012   12:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:17 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1335512081807077354

***

Seorang pun orang Bayur  tidak pernah tahu kalau keterampilan Sutan memanjat kelapa didapat dari ketekunannya memanjat jelutung. Setahu mereka, Sutan adalah pemanjat dadakan, seperti orang baru yang tiba-tiba jatuh dari langit atau tersembul dari bumi.

"Ia pasti sudah berguru kepada seorang pawang hebat yang keluar dari laut," kata seseorang kepada Kureh ketika mereka berkumpul di warung kopi.

"Ah, tak mungkin," sela yang lain.

"Ia pasti menggunakan  ilmu khadam atau jimat warisan Nabi Sulaiman," kata yang lain lagi.

"Ah, itu juga tak mungkin," bantah yang lain pula.

"Kalau begitu, ia mungkin manusia ajaib yang telah dijanjikan Tuhan," sambung yang pertama tadi.

Akal nelayan-nelayan kampung Bayur, yang sebagian besar buta huruf itu , sulit menerima kalau orang yang dulunya tukang cukur, kemudian jadi rentenir, tiba-tiba jadi pemanjat kelapa yang mengalahkan kera.

Bagaikan motivator kelas dunia berorasi, Kureh tampil cepat menyela diskusi yang hampir jadi arena perkelahian itu.

"Yang pasti, itu pasti hasil belajar."

" Tapi, ayah, kakek, atau moyangnya tidak ada yang pandai memanjat," bantah salah seorang peserta .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun