Ia tidak lagi menatapku. Aku lega, karena kini aku punya kesempatan menatapnya. Mengagumi setiap pesona yang terpancar dari wajah cantiknya. Jika aku bersamanya, aku pastikan ini adalah anugerah terindah yang Tuhan beri. Namun aku tidak tahu bagaimana akhirnya kelak, itu urusan Tuhan. Bagianku adalah menikmati apa yang Tuhan sudah anugerahkan saat ini, mensyukuri setiap detiknya bersama dengan Alina.
Suka atau tidak, aku harus merelakannya pergi. Berlalu dari hari-hariku. Tetapi  aku sangat bersyukur dapat bertemu, mengenal, dan mencintainya. Itu cukup bagiku. Bagian dari penggalan cerita bahagiaku. Jika kehidupan adalah perjalanan merajut kisah, aku sudah menemukan satu bagian dari kisahku. Kisah selanjutnya, aku berharap pada Tuhan, Ia memberi aku kekuatan untuk memperjuangkan cintaku. Cinta yang setahuku akan banyak membutuhkan perjuangan.
Kukecup keningnya perlahan. Akupun pamit pulang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H