Mohon tunggu...
Just Riepe
Just Riepe Mohon Tunggu... Guru (Honorer) -

I am a simple people (Reading, writing, singing, watching, traveling)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

You?

2 April 2017   13:07 Diperbarui: 4 April 2017   15:13 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Di depan kemana?!” ulang Piyu sekali lagi dengan suara diperkeras.

“Apa? Kamu ngomong apa? Gak kedengeran!” jawab Raisya juga dengan suara keras. Mungkin suara Piyu terhalang helm, jadi tidak begitu jelas terdengar ke belakang.  Menyadari hal itu, Piyu membuka helmnya, dan mengulanginya sekali lagi, “Di depan kemana?!”

“Oohh...” Raisya kini mengerti, “Lurus aza dulu, sampai ada Klinik Bersalin, trus belok kiri, ikuti jalan itu, rumahku nomor 12, udah deket kok.” Raisya memberi petunjuk.

Piyu faham, lalu mengikuti petunjuk itu, dan di depan rumah yang dimaksud, ia menghentikan motornya. “Sudah sampai, yang ini kan?” tanyanya memastikan. Raisya mengangguk, lalu turun dari motor.

“Masuk dulu, yu?” ajak Raisya.

“Ah, gak usah, aku langsung balik aza ya,” tolak Piyu.

“Bentar aza, Yu. Masa sudah sampai sini gak mampir?”

“Ok deh, tapi sebentar ya,” jawab Piyu akhirnya, lalu mematikan mesin motornya. Raisya tersenyum, dan segera masuk ke rumah, Piyu mengikuti.

“Duduk, Yu. Aku siapin minum dulu,” kata Raisya, dan tanpa menunggu jawaban, segera melesat ke dapur untuk membuat minuman. Begitu kembali, ia tidak menemukan Piyu di kursi, melainkan sedang asyik berdiri mengamati akuarium besar yang lerletak di sisi kiri ruang tamu, di dalamnya terdapat bermacam-macam ikan hias. Raisya membiarkan saja, hingga akhirnya Piyu menyadari kalau Raisya sudah ada di situ.

“Eh, sorry, aku langsung liat-liat aza gak minta izin dulu,” kata Piyu, tersipu.

“Gak apa-apa, nyantei aza,” jawab Raisya, sambil menaruh minuman di meja, lalu berjalan medekati Piyu, ikut mengamati, “Ini mah ikannya biasa aza, gak ada yang bagus.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun