Mohon tunggu...
Just Riepe
Just Riepe Mohon Tunggu... Guru (Honorer) -

I am a simple people (Reading, writing, singing, watching, traveling)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

You?

2 April 2017   13:07 Diperbarui: 4 April 2017   15:13 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Maksudku, Kamu... tidak kepikiran untuk nyari yang lain?” tanya Anna lagi hati-hati.

Raisya tidak langsung menjawab, matanya menerawang, hanya hembusan nafasnya yang terdengar. “Oh, aku juga gak tahu Ann, entahlah, dalam hati aku masih ada nama dia, walaupun dia sering nyuekin aku,” jelasnya jujur.

Anna bisa memahami, memang tidak mudah untuk melupakan seseorang yang benar-benar sudah melekat di hati. “Aku hanya ngerasa ini gak adil aza, Sya. Kamu sudah melakukan banyak hal untuk dia, tapi dianya sendiri gak peduli sedikitpun.”

“Iya sih, Ann, kadang aku juga ngerasa begitu, tapi kok, semakin dia nyuekin aku, rasa cinta ini semakin besar, dan di hati aku masih berharap, suatu saat dia bakal bisa nerima aku.”

“Tapi Sya, yang dia lakukan sekarang ini sudah kelewatan, sudah lebih dari cukup.”

“Iya Ann, tapi...”

“Tapi apa Sya? Emangnya Kamu gak denger temen-temen sering ngomongin Kamu?”

“Ann, aku hanya ingin memperjuangkan cintaku, apakah itu salah? Bukankah kata Kamu, segala sesuatu itu perlu pengorbanan?!”

“Betul Sya, tapi kalau karena itu kita jadi ancur, kenapa tidak mencari yang lain saja?”

“Aku tahu apa yang bisa membuatku bahagia!” kata Raisya tegas.

“Ya sudah kalau begitu, aku gak bisa apa-apa, aku hanya khawatir sama Kamu, aku gak mau Kamu terluka terlalu dalam,” kata Anna, “Mudah-mudahan sih gak begitu, dan semuaya bisa berjalan lancar sesuai yang diharapkan, aku tetap dukung Kamu kok.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun