Mohon tunggu...
Just Riepe
Just Riepe Mohon Tunggu... Guru (Honorer) -

I am a simple people (Reading, writing, singing, watching, traveling)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ca Brokoli untuk Oma

26 Maret 2017   15:37 Diperbarui: 27 Maret 2017   00:00 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: justtryandtaste.com

Dengan hati-hati, Alma mengikuti petunjuk dari Bunda. Ia menaruh wajan di atas kompor, lalu menuang minyak ke dalamnya. “Segini cukup Bun, minyaknya?”

Bunda mengangguk, setelah memastikan minyak yang dituang Alma tidak melebihi perkiraannya. Lalu Alma menyalakan kompor dan menunggu minyak hingga panas, barulah  memasukkan bumbu yang sudah disiapkan.

“Wangi banget, Bun. Hmm...” Alma mengendus-ngendus, dan menyesapnya dengan sepenuh perasaan. Melihat tingkah putri bungsunya, Bunda hanya menggeleng-gelengkan kepala, sambil terus tersenyum.

“Nah itu bumbunya sudah matang, sekarang masukkan brokolinya, sama bawang bombay, tomat dan paprika.” Perintah Bunda lagi. “Sambil diaduk-aduk ya biar merata.”

Lagi-lagi Alma mengikuti petunjuk Bunda. Satu per satu sayuran itu dimasukkan ke dalam wajan dengan hati-hati.

“Kalau sudah layu, kasih garam sama saus tiram, udah deh selesai.”

“Yang bener, Bun? Gampang banget, ya?” sentak Alma.

“Iya, emang begitu. Tuh lihat, udah layu kan? sudah matang itu,” kata Bunda setelah memeriksa sayuran di dalam wajan.

“Yee... berhasil, berhasil, yess!” Rasa senang tak terperi menyelimuti perasaan Alma.

“Udah, pindahkan ke mangkuk, lalu mandi, dan siap-siap makan.”

“Ok, Bun.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun