Alma menyelesaikan pekerjaan terakhirnya. Lalu bergegas ke kamar mandi, seperti yang Bunda perintahkan.
***
Setelah maghrib, semua anggota keluarga berkumpul di meja makan. Ada Ayah, Bunda, Bang Raka, juga Oma, yang hari ini sedang berulang tahun. Oma adalah ibunya ayah, namun, di masa tuanya beliau ikut bersama Ayah. Opa sudah meninggal sejak tujuh tahun yang lalu, sementara anak Oma yang lain tinggal di tempat yang jauh. Om Frans di Belanda, dan Tante Silvi di Medan. Mereka akan pulang setiap lebaran.
“Selamat ulang tahun, Ibu,” kata Bunda sambil menyalami Oma dan mencium tangannya. Ayah mengikuti, kemudian Bang Raka. Oma tampak bahagia. Matanya berbinar, dan wajahnya berseri-seri.
“Makasih ya, Alya. Kamu selalu ingat ulang tahun ibu,” jawab Oma.
“Selamat ulang tahun, Oma sayang. Alma bantuin Bunda lho masak buat Oma. Nih, Alma bikin ca brokoli, Oma suka, kan?” kata Alma setelah menyalami Oma dan menciumnya.
“Ah, yang benar? Sudah jago masak rupanya Cucu Oma ini,” puji Oma. “Oma cobain ya masakannya?” Lalu Oma menyicip ca brokoli yang sudah terhidang di dekatnya. “Ennaaak sekali...” Dua jempol Oma pun mengacung tegak untuk mempertegas pernyataannya. Alma tersenyum puas.
“Makasih, Oma. Alma seneng bisa masak untuk Oma. Lain kali Alma mau bikin masakan lagi yang lebih enak, hehe.”
“Boleh, boleh, oma juga pasti suka memakannya.” Jawab Oma. “Sudah, sudah, ayo kita makan masakannya ramai-ramai.”
Dan, mereka pun menyantap semua hidangan itu dengan suka cita. Terlebih Alma, ia sangat bangga, hasil memasaknya bisa diterima keluarga.
“Bun, Yah, Alma mau jadi chef aza, ya?” kata Alma kemudian.