Pendek-pendek panjang atau Pepepa yang diterapkan Coach Indra Sjafri di Timnas U-19 pada awalnya memang ampuh, sehingga ia berhasil merengkuh gelar AFF U-19 Championship di tahun 2013. Bahkan tim sekuat Korsel pun berhasil dihempaskan pada babak qualifikasi di ajang dan tahun yang sama.
Tetapi begitu masuk putaran final Piala Asian Cup di Myanmar setahun berikutnya, Timnas U-19 nampak tak berdaya di tangan lawan-lawannya di babak penyisihang grup, bahkan kalah telak oleh UEA dengan skor 1-4 yang sebelumnya pernah mereka kalahkan dua kali di partai uji coba.
Kenapa strategi Pepepa dianggap satu kelemahan dari Indra Sjafri? Sebabnya strategi ini mudah dibaca oleh lawan.
Terbukti, tanpa kesulitan Australia, Uzbekistan, dan UEA menghempaskan Timnas U-19 Indonesia pada babak kualifikasi Asian Cup 2014. Jika tidak lekas diperkaya strategi ini, maka tidak akan pernah ada lagi gelar yang dapat direngkuh Indra Sjafri selanjutnya.
Dan realitanya memang tidak ada gaya atau strategi permainan yang memiliki kejayaan panjang dalam sepakbola. Jogo Bonito ala Brasil, Total Football ala Belanda, Catenaccio ala Itali, Tiki Taka ala Spanyol ataupun False Nine ala Jerman, semuanya memiliki masa keemasan.
Pada akhirnya kembali lagi, Â sepakbola adalah tentang bagaimana memaksimalkan kemampuan individu dalam bermain secara kolektif. Itulah dasar permainan sepakbola yang sesungguhnya terlepas apapun gaya atau strategi yang diterapkan dalam sebuah tim di atas lapangan.
Terlepas dari kurang bagusnya organisasi pertahanan, permainan ofensif berhasil dipergakan dengan baik oleh Timnas U-19 asuhan Indra Sjafri. Satu demi satu lawan dilibas, bahkan tim favorit juara Vietnam U-19 pun berhasil dikalahkan.
So, sampai di situ kita tepuk dada dan angkat topi buat Coach Indra Sjafri. Apalagi ketika dia menganggap bahwa pertandingan melawan Vietnam U-19 adalah seperti partai final yang harus dimenangkan. Karena kita tahu jika Nurhidayat dan kawan-kawan menang, maka tiket semifinal dipastikan ada di genggaman dan partai terakhir melawan Thailand U-19 bisa jalani dengan  lebih santai.
Boom, 1 gol berhasil diciptakan oleh M. Rafli Nursalim memanfaatkan bola Rebound hasil sontekan Todd Rivaldo Ferre yang mengenai mistar. Vietnam U-19 pun terhempas dan pada akhirnya gagal menembus semifinal.