Mohon tunggu...
ARYO BLITAR
ARYO BLITAR Mohon Tunggu... karyawan swasta -

jika Anda pikir bisa, apapun bisa Anda lakukan

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

3 Kelemahan Terbesar Coach Indra Sjafri

11 Juli 2018   15:20 Diperbarui: 11 Juli 2018   18:10 2486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada yang bisa memungkiri bahwa Coach Indra Sjafri adalah pelatih yang berhasil menghantar Timnas Indonesia U-19 meraih prestasi terbaik di kawasan ASEAN pada AFF U-19 2013 lalu. Dengan gaya permainan yang ia sebut sendiri dengan  'PEPEPA" alias pendek-pendek panjang, kita bisa melihat bagaimana impresifnya permainan Evan Dimas dkk. pada saat itu.

Tetapi sesungguhnya Indra Sjafri memiliki banyak kelemahan yang mendasar sebagai seorang pelatih, diantaranya adalah:

Tidak bisa membangun sistem pertahanan yang baik.

Dalam sepak modern, sebagus apapun pola serangan yang diperagakan dalam permainan, jika dalam bertahan lemah maka akan mudah dikalahkan.

Kita ambil contoh, Belanda. Negeri Kincir angin itu menganut sistem "pertahanan terbaik adalah menyerang", namun faktanya mereka tidak lolos Piala Dunia 2018. Atau teranyar, Argentina yang dihuni pemain nomor wahid Leonel Messi dibantai Kroasia dengan 3 gol tanpa balas karena sistem pertahanan yang buruk.

Lain lagi cara bermain pelatih berkebangsaan Ceko, Zdenek Zeman. Pada awalnya strategi yang ia terapkan di Liga Serie A begitu fenomenal, sampai muncul istilah 'Zona Zeman'.

Tetapi tahap kariernya berakhir memilukan setelah sepakbola menyerangnya bersama AS Roma dihempaskan Cagliari, ia pun dipecat.

Dan Indra Sjafri, sampai detik ini masih gagal menerapkan system pertahanan yang baik di Timnas Indonesia U-19.

Okelah pada saat menyerang tak ada yang meragukan pola yang dia bangun memang begitu impresif, tetapi coba lihat ketika menghadapi serangan lawan, pertahanan Timnas U-19 begitu mudahnya ditembus lawan, bahkan oleh tim sekelas Philipina U-19 sekalipun.

Pertahanan yang bagus adalah yang dijalankan secara kolektif sejak di lini tengah seperti yang diterapkan Thailand U-19 dan tim lainnya bukan langsung di garis terakhir pertahanan, atau bahkan langsung ke penjaga gawang seperti yang terlihat di Timnas U-19 asuhan Indra Sjafri.

Tidak ada tim yang sukses di dunia tanpa penerapan strategi berimbang  antara menyerang dan bertahan dengan baik. Karena sepakbola adalah permainan kolektif tentang bagaimana cara mengorganisir penyerangan dan pertahanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun