Mohon tunggu...
Healthy

Penderita Hemofilia, Punya Harapankah?

25 November 2017   21:47 Diperbarui: 25 November 2017   23:50 10696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berasal dari darah dan mengandung faktor pembekuan VIII, yang efektif untuk pendarahan sendi dan otot.

- Fresh Frozen Plasma (FFP) 

Sel darah merah dalam darah dihapus meninggalkan protein darah termasuk faktor VIII dan IX. Perawatan ini adalah satu-satunya perawatan yang tersedia untuk hemofilia A dan B di beberapa negara.

- Desmospressin 

Desmospressin dapat juga disebut DDAVP, adalah hormon sintetis yang merangsang pelepasan faktor VIII yang biasa digunakan untuk pasien hemofilia A ringan untuk mengobati pendarahan kecil. 

Baru-baru ini, The Food and Drugs Administration (FDA) memberikan lampu hijau bagi Adynovate, Antihemophilic Factor (Recombinant), sebuah obat terbaru yang dapat digunakan untuk mengobati penderita hemofilia tipe A. Obat tersebut muncul secara bersamaan dengan dua obat lain yang disetujui pada tahun 2015, yakni Antihemophilic Factor (Recombinant) Lyophilized Powder, yang dapat digunakan bagi penderita hemofilia A dan Ixinity bagi penderita hemofilia B.

Adynovate, Anthihemophilic Factor (Recombinant), dan obat yang belum diketahui namanya (karena masih menunggu persetujuan) ini diperkirakan akan dapat bertahan lebih lama di dalam aliran darah dibanding tipe protein sebelumnya, sehingga dapat memberikan waktu yang lebih lama bagi penderita hemofilia A untuk menerima infusi. 

Efek samping umum yang terjadi setelah penderita mengkonsumsi Adynovate adalah sakit kepala, mual, dan kemungkinan diare. Sedangkan pada uji klinis, komplain umum yang terjadi para obat yang belum disebutkan namanya ini adalah hidung tersumbat, sakit tenggorokan, nyeri sendi, dan juga sakit kepala. Tetapi kelebihannya, obat ini dapat memperpendek jangka waktu infusi dari tiga kali seminggu menjadi dua kali seminggu, sehingga obat ini dapat sangat membantu bagi para penderita hemofilia.

Pencegahan terbaik untuk penyakit hemofilia adalah dengan melakukan pengetesan pada pasangan sebelum kehamilan. Dengan hal ini, kita dapat membantu mendeteksi sejak awal faktor waris yang dibawa oleh kedua belah pihak. Bila kehamilan terlanjur terjadi, kita juga bisa melakukan deteksi dengan metode Chorionic Villus Sampling (CVS) yang dilakukan dengan pengambilan sampel dari plasenta pada usia janin 11 sampai 14 pekan. Hanya saja metode ini bisa menyebabkan masalah pada kesehatan janin dan kehamilan bila tidak dilakukan dengan tepat.

Apabila anda atau orang terdekat sudah divonis mengidap hemofilia, maka hal terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan mencegah aktivitas yang dapat menimbulkan pendarahan seoptimal mungkin. Hindari aktivitas fisik berlebihan yang bisa memicu luka terbuka, efek pecahnya pembuluh darah, dan benturan. Rawat kesehatan gigi dan gusi untuk mencegah kerusakan gigi dan gusi berdarah. Hindari juga sembarangan memencet jerawat, mencungkil luka, dan kebiasaan-kebiasan berisiko lainnya, serta menghindari obat-obatan yang dapat mengganggu fungsi trombosit seperti aspirin dan ibuprofen.

Sekian artikel ini berdasar pendapat saya dan tambahan dari berbagai sumber, mohon maaf bila ada kesalahan dalam informasi. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun