“Yo, semangat yo!” Semangat Pulung.
Babak kedua pun dimulai. Kali ini, musuh lebih alot dari yang sebelumnya.
“Ah, susah banget.” Keluh Sugi.
“Aku tahu. Biar aku yang membuka, aku alihkan focus mereka. Tono incer damage dealer mereka. Sugi, Pulung, dan Wawan incer yang tipis dan sekarat.” Jojo menyusun strategi.
“Ayo kita coba!” Seru Wawan.
Mereka mencoba strategi yang Jojo katakana tadi. Hasilnya adalah mereka berhasil memenangkan pertandingan kedua dan lanjut ke final.
Di final, mereka bertemu lawan yang dapat membaca strategi setiap lawan yang mereka lawan. Mereka juga dapat memakai strategi lawan mereka lebih baik dan lebih efektif dari pemilik strategi tersebut seakan semuanya itu milik mereka. Rupanya, mereka adalah juara bertahan musim kemaren.
“Lawan kita benar-benar jago ini. Jangan sampai blunder dari tim kita.” Jojo mengingatkan.
“Ah, santai aja. Aku akan menggendong kalian semua.” Ucap Pulung dengan sombongnya.
“Yoi, chill. Kita bakal menang, kok.” Lanjut Wawan.
Sugi yang daritadi tak bergeming dengan air muka yang sedikit kesal mendengarkan ocehna kami yang kurang bermutu tadi. Pertandingan final pun dimulai. Pertandingan sangat sengit sampai-sampai bulu kuduk pennon berdiri. Kedua tim saling mengadu strategi, mengubah strategi, berdebat sampai berteriak.