“Nanti aja ngebahasnya. Aku laper, nih.” Balas Sugi yang daritadi memegangi perutnya.
“Ahh, rese banget si Sugi kalau lagi laper. Ya udah, kalian aku traktir.” Pulung kesal.
Pulung pun beranjak dari tempat duduknya dan menanyakan masing-masing dari kami apa yang mau dipesan layaknya seorang pelayan di rumah makan. Pulung segera bergerak mengambil kunci motornya di sebuah kamar yang hanya berjarak 10 langkah dari situ. Lalu, Pulung keluar dari rumah dan secepat kilat ia meng-geberkan motor matic miliknya yang seperti kentut itu. Yang ada di ruangan tersebut pun kemali ke ruangan masing-masing untuk mengurus keperluan pribadi, kecuali Jojo dan Sugi.
“Kamu yakin sama usulnya Pulung, Gi?” Tanya Jojo.
“Yakin ajalah.” Jawabnya.
Seperti biasa, Sugi yang selalu yakin dan mengentengkan segala sesuatu, membuat Jojo beranjak dari temapt duduknya dan pergi ke ruangannya. Terdengar suara knalpot yang seperti kentut dari luar rumah. Ternyata itu adalah Pulung yang membawa beberapa nasi bungkus yang siap untuk dimakan. Makanan yang sangat menggoda jiwa dan raga ialah Nasi Padang. Semuanya mencium bau dari Nasi Padang yang dibawa oleh Pulung, segera berkumpul di ruangan tempat mereka berkumpul di awal. Sambil mendengarkan musik yang memekakkan telingan menambah cita rasa dari Nasi Padang tersebut.
Seminggu kemudian, mereka berkumpul lagi di rumah itu. Pulung yang geram pada teman-temannya langsung membuka topic obrolan mereka minggu yang lalu.
“Mau, gak sih kalian?’ Tanyanya.
“Gas aja.” Balas Sugi.
“Ya udah, kita akan ikut tournament yang diusulkan oleh Pulung.” Jojo menyetujui usulan Pulung.
“HAHA, Jojo sudah setuju. Artinya adalah semuanya setuju.” Pulung bersemangat.