Wuuuuuzzzz
Angin kencang dirasakan oleh Pipit yang sedang pulang dari Hutan Ceria. Dia terbiasa mencari makan di sana. Dalam perjalanan pulang, dia melihat langit sangat gelap. Daun-daun kering beterbangan tak tentu arah.
"Aku harus segera pulang," batin Pipit.
Baru saja dia akan melanjutkan terbang, tubuhnya terbawa oleh angin yang berputar-putar. Tak hanya dia yang terbawa oleh angin. Benda-benda yang ada di sekitar juga ikut berputar bersama perputaran angin.Â
Pipit sangat panik karena tak bisa melawan arus angin yang semakin membuatnya pusing dan mual-mual.
"To...tolooong! Tolongin akuuuu!" teriak Pipit.
Meski berteriak sekuat tenaga, namun pertolongan tak juga datang kepadanya. Dia malah terbang semakin jauh dari jalan pulangnya ke rumah.
Semakin lama, tenaga Pipit semakin berkurang.
"Ya Allah, bagaimana ini?" ratap Pipit.
Dia memejamkan mata. Pasrah, apapun yang akan terjadi padanya. Melawan arus angin jelas bukan cara terbaik untuk selamat.