Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Diam-Diam

16 Oktober 2024   16:08 Diperbarui: 16 Oktober 2024   16:51 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: betv.disway.id

Aku hanya menarik napas dalam-dalam dan membuang perlahan. 

"Ibu sulit, Syid."

Kudengar Rasyid membuang napas dengan kasar.

***

Kembali aku mencuri pandang ke arah perempuan berlesung pipi itu. Dia tampak resah, berjalan ke sana kemari, seakan ada yang ditunggunya. Hingga akhirnya air langit turun, setelah hawa dingin terasa. Dengan tergesa dia berjalan ke arah gazebo, tempatku sedari tadi memerhatikannya. Sesaat kemudian dia menyadari kalau ada aku di bawah gazebo yang sama.

"Lho, Pak Dewa. Masih di sini?" tanyanya.

"Iya. Masih merekap tugas para peserta pelatihan hari ini."

Perempuan itu mengangguk. Kepalanya didongakkan, matanya menatap ke arah atap gazebo yang tak henti meneteskan air hujan.

"Anda sendiri?" tanyaku, membuang rasa penasaran dengan sosok perempuan di depanku itu.

"Nunggu jemputan pacar, ya?"

Tak ada jawaban darinya. Hanya ada tawa kecil sejenak. Aku pun berkemas untuk pulang. Tak mungkin aku menunggu hujan reda, anakku sudah pasti menunggu kepulanganku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun