Haura dan Dila kaget dan tak percaya dengan ucapan Kelinci. Mereka ingat, kalau tadi membiarkan semut dan lebah masuk ke istana buatan mereka.
"Kita seperti hidup di negeri dongeng, Dila!" ucap Haura sambil melihat ke arah istana kue. Lalu pandangannya kembali ke arah Dila.
"Bagaimana kalau kita keliling istana kue ini?" tanya Haura.
Dila terlihat ragu.
"Istana kue ini bukan milik kita, Haura," ucap Dila dengan ragu.
"Tapi awalnya kita yang bikin 'kan? Pasti kita boleh jalan-jalan deh."
Akhirnya mereka berdua berkeliling istana kue. Kata-kata Kelinci tadi benar, istana kue punya penghuni yang sangat banyak. Mereka terlihat sangat bahagia. Makanan tersedia di mana-mana. Mereka tak perlu membeli untuk makan makanan itu. Semua tersedia di berbagai tempat.Â
Haura dan Dila pun ikut menikmati makanan yang disediakan di beberapa sudut istana kue.
"Haura, aku ingat. Pas bikin istana kue, aku sempat membuat gaun cantik. Apa kira-kira gaunnya ada di dalam istana ya?" tanya Dila.
Haura menggelengkan kepalanya. Dia tidak mengetahui kalau sahabatnya tadi membuat gaun dari plastisin.
"Ayo kita cari, Haura! Aku penasaran banget!"