"Iya sih. Tapi kupikir-pikir, aku ikut berpetualang sama kamu sambil mencari oleh-oleh spesial untuk nenek."
"Owh. Oke. Tapi kita sarapan dulu ya!"
***
Matahari sudah bersinar cerah di ufuk timur. Suasana di sekitar tempat tinggal Tiko sudah hangat. Mereka berdua melakukan pemanasan dulu, biar kaki tidak kram ketika berjalan jauh. Setelah itu, mereka berangkat.
Mereka berjalan menuju hutan yang agak gelap dan menyeberangi sungai yang deras, dengan bantuan Katak Tua yang bijaksana. Katak Tua itu menyuruh Tiko dan Lando mencari ranting kuat yang bisa digunakan untuk tongkat.
"Hati-hati jalannya. Batu-batu licin. Tongkatnya jangan sampai lepas!"
Tiko dan Lando berhasil menyeberangi sungai itu. Mereka bernapas lega dan beristirahat sebentar.
"Setelah ini, kalian akan melewati gua yang gelap. Ada teka-teki yang harus kalian pecahkan biar bisa lanjutkan perjalanan."
Tiko dan Lando mengangguk. Mereka mengucapkan terima kasih karena sudah dibantu menyeberang sungai.
Mereka melanjutkan perjalanan ke arah yang sesuai peta harta karun yang dipegang Tiko.
"Kita lewat sana!" seru Tiko, melihat jalan kecil menuju gua yang sudah mereka lihat. Sesampai di mulut gua, mereka benar-benar tahu kalau gua itu sangat gelap. Senter segera dikeluarkan dari tas masing-masing.